Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keripik Cumi, Oleh-oleh Khas Labuan Bajo

Kompas.com - 17/09/2012, 14:13 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Seiring menggeliatnya Kota Labuan Bajo dengan kunjungan wisatawan, kreativitas warga setempat untuk meningkatkan taraf perekonomian mereka pun terpacu. Salah satunya kreasi di bidang kuliner.

Salah satu kreasinya datang dari kaum ibu yang tergabung dalam Kelompok Naga Putri Labuan Bajo yang membuat makanan lokal organik. Salah satunya adalah keripik cumi-cumi.

Latar belakangnya sangat sederhana, kelompok ibu tersebut ingin menciptakan suatu panganan khas yang dapat dibawa pulang oleh wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo, sebagai oleh-oleh.

Ketua Kelompok Naga Putri Kota Labuan Bajo, Nurhayati, saat ditemui di kiosnya di Jalan Utama Kota Labuan Bajo, dekat Kantor Bupati Manggarai Barat, Senin (17/9/2012) menjelaskan, selain keripik cumi-cumi, juga tersedia bolu kandora, cumi-cumi asap, dendeng ikan cara, abon ikan sunu, gambah boe, kadompo, kue ikan, keripik pisang, abon ikan tengiri, yang semuanya merupakan panganan khas Labuan Bajo.

Nurhayati, yang sudah menjadi instruktur pembuatan makanan khas lokal yang diberikan sertifikat oleh Dinas Perikan dan Kelautan Kabupaten Manggarai Barat lalu menjelaskan, selain panganan tersebut, kelompok yang dipimpinnya juga menawarkan makanan lokal organik seperti Loho Dayah, yakni bubur ikan yang dibuat dari beras dan bumbu tradisional yang ditambah daging ikan.

Juga ada Kampalo Kukusan atau Gogos, yakni makanan yang dibuat dari beras ketan, santan kelapa dan dibungkus dengan daun pisang, kemudian dikukus atau dipanggang. Biasanya Gogos dimakan dengan Dayah Palumara. Dayah Palumara adalah sup ikan kuah asam yang dicampur mangga muda atau asam muda.

Lalu ada Kenda Tunu yakni cumi-cumi pepes. Ada lagi Lawar Lure, yakni makanan yang dibuat dari ikan lure segar, diolah bersama jeruk nipis, daun kemangi dan bumbu tradisional lainnya. Kandora Tunu, ubi tatas bakar yang biasa dimakan dengan 'ikan cara' kering atau telur 'ikan cara'. Ada pula, Peak Bulawis, kukusan telur 'ikan cara'. Lalu, Tayung, makan yang diolah dari kerang bulu babi. Tak ketinggalan. Bantunang, makanan yang diolah dari teripang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com