Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bima Sambut Tim Jelajah Sepeda

Kompas.com - 23/09/2012, 02:47 WIB

Bima, Kompas - Wali Kota Bima M Qurais Abidin bersama dengan ratusan anggota komunitas sepeda Bima Bike Lovers menyambut kedatangan tim Kompas Jelajah Sepeda Bali-Komodo, di Pantai Lawata, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (22/9), pukul 18.30 Wita. Mereka senang karena Bima menjadi kota yang disinggahi dan bisa memotivasi masyarakat untuk lebih giat bersepeda.

”Kami doakan semua peserta senantiasa dalam keadaan sehat dan selamat sampai di Pulau Komodo. Terima kasih kepada harian Kompas yang telah menggelar tur sepeda Bali-Komodo ini karena turut mengangkat pariwisata Kota Bima,” kata Qurais.

Ketua Panitia Kompas Jelajah Sepeda Bali-Komodo Jannes Eudes Wawa dalam sambutan mengatakan, sambutan dari Wali Kota dan masyarakat Bima terhadap kedatangan tim jelajah sepeda sungguh suatu kejutan besar.

”Memang, sejumlah pegiat sepeda dari Bima menyatakan keinginan untuk menyambut peserta Jelajah Sepeda Bali-Komodo, tetapi kami tidak menyangka ada sambutan semeriah ini. Kami berterima kasih kepada Wali Kota Bima dan masyarakat atas penyambutan ini,” kata Jannes.

Tim Jelajah Sepeda Bali-Komodo, kemarin, memasuki etape V dari Pidang, Kabupaten Sumbawa, menuju Kota Bima dengan jarak tempuh 136 kilometer (km). Etape ini merupakan etape terjauh dari tujuh etape yang ditempuh.

Peserta berangkat dari Pidang pukul 07.30 Wita dan tiba di Bima sekitar 18.30 Wita. Etape ini tergolong berat karena melewati belasan tanjakan, dua di antaranya cukup tajam dan jauh.

Selain itu, selama perjalanan, peserta lima kali diistirahatkan. Peserta biasanya beristirahat di tiap titik persinggahan lebih kurang 30 menit, tetapi di Dompu peserta beristirahat hingga dua jam. Hal itu dimungkinkan karena peserta dalam kondisi amat lelah. Apalagi pada etape sebelumnya, yakni etape IV untuk rute Sumbawa Besar-Pidang dengan jarak 119 km, perjalanan jauh dan cukup banyak menguras tenaga peserta.

Selain itu, hambatan lain berupa angin kencang dan cuaca panas terik hingga suhu 43 derajat celsius turut membuat peserta makin kelelahan. Apalagi pada etape V, peserta masih menghadapi jalan menanjak, yakni sekitar 30 km. Bahkan ada jalan menanjak yang kontinu hingga sekitar 7 km, yakni di kawasan puncak Nanga Tumpu, di Kabupaten Sumbawa.

Nanga Tumpu terletak sekitar 36 km dari Pidang. Ketika melintasi kawasan itu, peserta harus menggowes sepeda perlahan-lahan guna menghemat tenaga. Dari Kilometer 36 ketinggian mulai dari 40 meter di atas permukaan (dpl) laut dan hingga Kilometer 43 ketinggian mencapai 265 meter dpl.

”Medan di Nanga Tumpu untuk kalangan pemula memang tidak mudah, kemiringannya sekitar 12 derajat. Kalau yang sudah mahir, kecepatan bisa saja mencapai 15 km per jam,” kata I Made Karang (32), peserta jelajah sepeda dari komunitas sepeda Angry Bike Lombok, NTB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com