Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Labuan Bajo Terus Menggeliat

Kompas.com - 24/09/2012, 15:33 WIB

Oleh FRANS SARONG dan SAMUEL OKTORA

LABUAN Bajo baru sembilan tahun berstatus sebagai ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, terhitung sejak pemekaran dari induknya, Manggarai, tahun 2003. Namun, pertumbuhannya sangat fenomenal. Labuan Bajo kini menjadi satu-satunya kota kabupaten di NTT yang telah didukung hotel berbintang.

Di Labuan Bajo, hotel berbintang sebenarnya baru hadir tahun 2007. Hingga saat ini kelompok hotel dimaksud berjumlah lima unit, termasuk satu di antaranya dalam proses perampungan. Dengan kata lain, selama lima tahun Labuan Bajo ”melahirkan” lima hotel berbintang!

Termasuk kelas bintang, Labuan Bajo kini memiliki 43 hotel, home stay, hingga losmen. Totalnya berkapasitas 585 kamar atau 780 tempat tidur. Harga kamar per malam bervariasi, dari Rp 15.000 (Losmen Kembang Ragi) sampai Rp 2 juta (Hotel Bintang Flores).

Selain di Labuan Bajo, sejumlah hotel berbintang juga telah hadir di Kupang, bahkan sejak tahun 1990-an. Kehadiran akomodasi itu tentu dipandang wajar karena posisi Kota Kupang sebagai ibu kota Provinsi NTT sekaligus daerah otonom Pemerintah Kota Kupang.

Labuan Bajo yang kini berpenduduk sekitar 12.000 jiwa adalah kota pelabuhan di ujung barat Pulau Flores. Posisinya langsung menghadap Taman Nasional Komodo (TNK) di perairan Selat Sape. Karena posisinya itu pula hingga Labuan Bajo sekaligus menjadi gerbang masuk ke TNK. TNK meliputi 264 pulau, dua di antaranya, Komodo dan Rinca, merupakan habitat utama binatang purba komodo.

Keberadaan biawak raksasa itu, apalagi setelah berhasil menjadi tujuh keajaiban dunia, terasa semakin menyihir dunia. Daya hipnotis menjadi pendongkrak utama pertumbuhan Labuan Bajo yang semakin menggeliat, seiring kehadiran pelancong dari mancanegara ke TNK yang terus meningkat.

”Kami pantas bersyukur memiliki TNK yang dua pulaunya menjadi habitat utama komodo. Binatang purba itu memiliki daya pikat sangat luar biasa hingga jumlah wisatawan asing ke TNK terus menunjukkan tren naik secara tajam,” tutur Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat Theodorus Suardi, di Labuan Bajo, Senin (27/8/2012) siang.

Kunjungan wisatawan asing—setidaknya selama lima tahun terakhir—memang terus mengalami peningkatan. Dinas Pariwisata Manggarai Barat mencatat, jumlah wisatawan ke TNK tahun 2008 totalnya 21.773 orang. Menyusul tahun 2010 melonjak menjadi 41.117 orang, dan 41.443 orang pada tahun 2011. Lebih dari 90 persen para pelancong itu berasal dari mancanegara.

Khusus untuk tahun 2012 ini, data wisatawan asing yang berkunjung ke TNK hingga Mei tercatat 13.674 orang. ”Jumlah mereka hingga akhir tahun ini bisa mencapai 50.000, bahkan 51.000 orang karena musim kunjungan padat ke TNK antara Juni hingga Oktober,” kata Theodorus.

500 tong sampah

Labuan Bajo sendiri sebenarnya belum cukup siap menyongsong geliat pariwisata. Sebut misalnya gundukan sampah yang masih berserakan di mana-mana. Tim yang melibatkan unsur pemda setempat bersama lembaga swadaya masyarakat (LSM), termasuk Pastor Marselinus Agot SVD sebagai penggeraknya, sejak Januari lalu aktif menyingkirkan sampah itu sekaligus memotivasi masyarakat agar tidak membuang sampah di sembarang tempat.

”Labuan Bajo memang belum sepenuhnya menjadi kota bersih. Namun, warga mulai sadar untuk membuang sampah di tempat seharusnya,” tutur Marsel Agot ketika bersama timnya membersihkan sampah di Labuan Bajo, Jumat (24/8/2012).

Kesadaran lainnya ditandai dengan pengadaan 500 tong sampah sejak tahun lalu. Ratusan wadah tersebut disebarkan di titik-titik strategis, pusat perkampungan, pertokoan, atau sepanjang tepi jalan utama dalam kota. Masyarakat pun mulai diarahkan agar membuang sampah melalui tong-tong yang tersedia di sekitarnya, sebelum mobil khusus mengangkutnya ke tempat pembuangan akhir.

Pemda terus berupaya mengatasi keterbatasan air bersih yang dikeluhkan warga Labuan Bajo. Air bersih yang sejak lama mengandalkan sumber dari Mbeliling, belakangan tak mampu lagi memenuhi kebutuhan Labuan Bajo. Untuk mengatasinya, kini sedang diupayakan mengalirkan air baku dari sumber Wae Watunggelek di hulu Labuan Bajo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Travel Update
3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com