Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keindahan di Balik Keangkeran Pulau Seraya

Kompas.com - 27/09/2012, 05:53 WIB

 

LAUTAN sebening kaca terpancar ketika kapal-kapal yang membawa wisatawan makin mendekat ke Pulau Seraya Kecil, di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/8/2012). Gerombolan ikan mungil beraneka warna menari di antara terumbu karang. Elok nian suasana yang alami itu.

Sejumlah bintang laut terlihat beria-ria di dasar pantai dengan pasir yang putih bersih memesona. Seolah semua penghuni dasar laut kala itu memberi sambutan hangat kepada wisatawan yang datang.

Di pulau itu terdapat 18 bungalo bernuansa alami, dengan atap dari alang-alang, serta berdinding anyaman bambu. Alam sekitar Pulau Seraya memang sangat teduh dan bertambah indah dengan adanya bukit berhiaskan sabana.

Deretan pohon nyiur melambai-lambai di pinggir pantai yang berhiaskan hamparan pasir putih nan lembut. Embusan semilir angin membuat siapa pun di pulau itu akrab dengan alam.

Pulau Seraya Kecil, atau yang lebih akrab dikenal dengan Pulau Seraya, merupakan salah satu obyek wisata bahari unggulan di Manggarai Barat. Kabupaten ini mempunyai 162 pulau dengan keindahan taman laut yang memukau, salah satunya Seraya.

Pulau ini juga menjadi salah satu obyek wisata favorit, terutama bagi wisatawan asing yang berkunjung ke Manggarai Barat. Umumnya, tujuan utama mereka melihat reptilia purba, komodo (Varanus komodoensis), menyelam (diving), dan snorkeling.

”Pulau ini menyenangkan, indah, dan tenang. Kita dapat rileks di sini,” kata Remo Luftus, wisatawan asal Swiss, yang pertengahan Agustus silam berkunjung ke Pulau Seraya bersama tiga kawannya, Oli Fudlidus, Dave Arschkuss, dan Luki Hodus.

Mereka hari itu menghabiskan waktu dari pagi hingga siang dengan berbagai kegiatan, dari membaca buku, bernyanyi, memetik gitar, berjemur di pantai, berolahraga sambil bercanda ria, hingga berenang dan snorkeling.

Kondisi di Seraya memang sangat cocok untuk snorkeling. Ketika Kompas mencobanya memang ada sensasi tersendiri. Ketika laut surut, kita bahkan dapat berjalan ke tengah laut hingga radius sekitar 500 meter dari bibir pantai, tanpa khawatir tenggelam. Pasalnya, ketinggian permukaan air laut hanya setinggi paha orang dewasa.

Yang menggemaskan pula, ikan-ikan laut dengan warna cantik tak berlarian untuk bersembunyi ketika manusia mendekat. Kita juga dapat menyaksikan terumbu karang dengan berbagai bentuk dan warna yang menarik.

Relatif murah

Pulau ini boleh dikatakan layak menjadi referensi tempat berlibur. Letaknya tidak terlalu jauh dengan Kota Labuan Bajo. Dengan perahu motor dapat dijangkau hanya dengan sejam. Biaya sewa kapal pun relatif murah, yakni Rp 300.000- Rp 500.000 pergi-pulang (PP).

Bahkan kalau kita ingin menginap di bungalo, oleh pihak pengelola tidak dikenai biaya sewa kapal. Pengunjung hanya dikenai biaya kamar per malam Rp 250.000.

Soal asupan dan logistik, pengunjung juga tak perlu khawatir. Di pulau tersebut tersedia restoran yang melayani dari pagi hingga malam hari.

Rasanya ketika berlibur ke pulau ini tidak puas kalau hanya sehari. Apalagi biaya sewa kamar juga relatif murah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com