Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Padang Akan Resmikan Museum Gempa Bumi

Kompas.com - 28/09/2012, 18:16 WIB

PADANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat, akan meresmikan museum peringatan gempa bumi yang terjadi pada 30 September 2009 lalu yang berada di bekas kantor PDAM Padang.

"Untuk mengenang tiga tahun gempa bumi yang mengguncang pada Kota Padang 30 September 2009, Pemkot Padang akan meresmikan museum gempa bumi," kata Walikota Padang Fauzi Bahar, di Padang, Jumat (28/9/2012).

Menurut dia, museum itu tetap mencirikan khas dan kultur Kota Padang yang menjadi pusat pendidikan, kebudayaan dan serta tujuan wisata.

"Museum ini akan diisi foto-foto gempa 2009, baju korban gempa dengan bercak darah dan beberapa benda yang merupakan bukti terjadinya gempa di Sumbar, termasuk buku-buku dan tulisan terkait gempa dahsyat tersebut," katanya.

Adanya museum ini, tambah Fauzi Bahar, akan banyak manfaatnya, antara lain sebagai dokumentasi sejarah, pendidikan, laboratorium pengembangan teknologi dan pemberdayaan masyarakat.

Dia mengatakan, selain meresmikan meseum gempa bumi, Pemkot Padang juga akan melaunching buku "Mengenang Gempa Dahsyat 30 September 2009".

"Dalam buku tersebut dipaparkan biografi semua korban jiwa gempa, dengan berbagai cerita yang sangat menyedihkan, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan,"katanya.
 
Menurut dia untuk memperingati tiga tahun gempa 30 September 2009, akan dipusatkan di Monumen gempa  yang berada di kawasan Museum Aditiawarman.

"Detik- detik gempa 30 September pukul 17.14 WIB dengan membunyikan sirine di seluruh stasiun radio yang ada di Padang, serta dilakukan zikir dan doa bagi korban gempa," katanya.

Peringatan gempa tersebut semata-mata untuk mengenang betapa dahsyatnya gempa 30 September 2009, yang menimbulkan korban jiwa dan kerugian materi yang tidak sedikit.

"Diharapkan akan menjadi sebuah kenangan pahit dan tidak akan terulang lagi, baik saat ini maupun terhadap anak cucu kita di kemudian hari,"katanya.

Fauzi Bahar menambahkan, untuk mengantisipasi jika terjadi bencana di masa mendatang, Pemerintah Kota Padang telah mengusulkan pembangunan 127 shelter atau hunian sementara ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Shelter yang akan dibangun itu nantinya berada di tempat-tempat seperti sekolah, masjid, kampus, kantor pemerintah, pasar raya, dan Lanud Tabing," katanya.

Fauzi Bahar mengarapkan agar masyarakat lebih waspada dan mawas diri terhadap berbagai kemungkinan yang timbul, karena Kota Padang saat ini masih dinilai rawan bencana gempa dan longsor.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com