Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trans Sarbagita Perlu Layani Akses ke Bandara Ngurah Rai

Kompas.com - 18/10/2012, 12:55 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura I sanggup memfasilitasi tempat parkir untuk bus Trans Denpasar-Badung-Gianyar-Tabanan (Sarbagita) di Bandar Udara Ngurah Rai, Bali.

"Kami siapkan lahan untuk halte Trans-Sarbagita agar masyarakat punya pilihan angkutan menuju dan dari Bandara Ngurah Rai," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, Purwanto, di Denpasar, Rabu (17/10/2012).

Menurut dia, angkutan umum, seperti Trans-Sarbagita sangat diperlukan dalam melayani penumpang yang selama ini cukup banyak untuk masyarakat, baik wisatawan domestik maupun asing yang datang berlibur di Pulau Dewata.

"Kami sudah pikirkan untuk ada layanan kendaraan bus di Bandara Ngurah Rai. Seperti halnya dengan bandara lain di antaranya Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan Hasanuddin Makassar," katanya.

Sebelumnya, anggota Komisi III DPRD Provinsi Bali Made Mudastra mendesak pemerintah provinsi menyediakan kendaraan umum bus Trans-Sarbagita yang melayani tujuan Bandara Internasional Ngurah Rai.

"Pemerintah Provinsi Bali harus melakukan koordinasi dengan pihak PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai, sehingga kendaraan bus Trans Sarbagita ke depannya bisa melayani penumpang ke areal bandara tersebut," katanya.

Menurut dia, pemerintah harus merancang agar masyarakat dapat dilayani dengan kendaraan umum, seperti Trans Sarbagita.

"Mungkin satu-satunya bandara di Indonesia yang tak ada pelayanan kendaraan bus untuk penumpang. Sehingga penumpang yang akan keluar bandara  terpaksa menggunakan kendaraan Taksi Ngurah Rai. Karena tidak ada pilihan taksi atau kendaraan lain," kata politikus PDIP itu.

Ia sependapat dengan pernyataan wisatawan bahwa selama ini transportasi dari Bandara Ngurah Rai terbilang mahal.

"Keluhan warga atau wisatawan terhadap transportasi bandara di Pulau Dewata memang cukup mahal. Karena selama ini hanya ada satu operator taksi yang bisa mengangkut keluar penumpang dari bandara," katanya.

Ia mendesak Pemerintah Provinsi Bali sebagai regulator angkutan umum harus memikirkan kendaraan umum (Trans Sarbagita) bisa melayani penumpang.

"Penyediaan angkutan umum kepada masyarakat oleh pemerintah ada undang-undangnya kok. Karena itu pemerintah harus berani bersikap dan bertindak terkait penyediaan kendaraan umum ke dan dari bandara," ujarnya.

Ia mengatakan, regulasi keterbukaan kendaraan umum harus mampu melayani semua segmen masyarakat. Artinya bagi masyarakat ekonomi ke bawah atau ingin memilih kendaraan lain, juga tersedia," katanya.

Budastra membandingkan dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Di bandara ini juga tersedia bus Damri dengan pelayanan ke sejumlah tujuan halte yang ada di Jakarta.

"Dengan ketersediaan bus Damri bandara itu, masyarakat sangat terbantu sebab tarifnya terjangkau. Semisal menuju Stasiun Gambir penumpang dikenakan tiket sebesar Rp20.000 per orang. Tapi kalau menggunakan taksi diperkirakan merogok kocek sebesar Rp130.000 dengan tujuan yang sama," katanya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com