Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Surganya" Alor di Selat Pantar

Kompas.com - 07/12/2012, 09:31 WIB

Oleh Kornelis Kewa Ama

Perairan sepanjang Selat Pantar, Alor, Nusa Tenggara Timur, tidak kalah menarik dengan Raja Ampat, Papua. Ia memiliki keunikan yang menakjubkan wisatawan. Di sana ada berbagai jenis ikan, termasuk jenis mamalia, dan aneka warna terumbu karang yang dikelilingi puluhan pulau kecil nan indah.

Perairan ini membentang sepanjang Selat Pantar dengan luas 65,70 km persegi. Pulau Pantar dan Pulau Alor mengapit perairan ini, di ujung timur kedua pulau ini terdapat jajaran 13 pulau kecil, antara lain Pulau Buaya, Pulau Ternate, dan Pulau Pura.

Di gugusan pulau-pulau ini terdapat satu selat, disebut Selat Kumbang atau warga setempat menyebut mulut kumbang. Selat ini terletak antara Pulau Alor kecil dan Pulau Kepa seluas 3 kilometer persegi. Pulau Kepa sedang disewa warga berkebangsaan Perancis. Ia membangun cottage bagi wisatawan mancanegara sejak 2003. Kini ada lima unit cottage yang menampung pengunjung sampai 100 orang.

Di mulut kumbang ini Kompas, Jumat (28/9/2012), menyaksikan ratusan ekor lumba-lumba muncul di permukaan air, mendekati perahu-perahu kecil yang melintas seperti menyapa pengunjung. Lumba-lumba berwarna merah muda ini tampak jinak dengan nelayan sekitar. Namun, ikan ini tidak muncul setiap hari, hanya waktu tertentu, terutama sore atau pagi hari.

Selain lumba-lumba, jalur ini menjadi lintasan ikan paus dari perairan Pasifik menuju Papua, Laut Banda, Selat Pantar, terus ke Laut Sawu. Di Laut Sawu paus menjadi incaran pemburu tradisional, warga Lamalera, Lembata.

Suhu sangat dingin

Di Selat Kumbang setiap tahun, bulan Mei dan September, terjadi perubahan suhu air laut sampai 5 derajat celsius. Pada Mei terjadi perubahan dari musim hujan ke kemarau, dan September perubahan dari kemarau ke hujan. Peristiwa itu hanya terjadi 1-3 hari berturut-turut. Saat itu warga pesisir berbondong-bondong ke mulut Selat Kumbang, memungut ribuan ikan yang mengapung.

Di sana terdapat 45 titik selam (dive). Bagi pengunjung yang tidak biasa menyelam disediakan perahu kaca atau snorkeling untuk menyaksikan keindahan taman bawah laut Selat Pantar dan sekitarnya. Perjalanan menuju Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor, dapat ditempuh 45 menit dengan pesawat dari Kupang. Kawasan ini dilayani penerbangan dua kali sehari setiap hari. Di sana ada tiga operator yang siap melayani, terdapat pula delapan hotel dengan tarif yang terjangkau.

Dasar laut begitu indah. Laut bening dihiasi terumbu karang beraneka ragam dengan berbagai jenis warna membentuk ragam hias yang sangat menawan, menyerupai akuarium. Di beberapa titik terdapat tumbuh-tumbuhan laut berupa alga atau agar-agar yang melambai-lambai di dasar laut, berwarna coklat, kemerahan, putih, dan hijau.

Bahkan, dijumpai pula batu-batu karang berbalut lumut berwarna coklat, merah muda, kuning, putih, hijau, jingga, dan metal. Makin jauh dari dan ke arah timur, kondisi air laut dengan terumbu karang dan tumbuhan laut makin rimbun dan padat.

Di beberapa titik dasar laut terdapat cekungan-cekungan kecil dengan batu-batuan dibalut karang berwarna merah muda, hijau, biru, putih, dan kekuningan. Hampir semua warna yang ditampilkan karang, batu-batuan, dan tumbuhan laut tampak di perairan ini. Di beberapa titik tampak karang bercabang menumbuhkan karang laut berwarna putih menjulang.

Di situ tampak ikan-ikan kerapu dan kakap bersembunyi di balik lubang batu karang, sambil menunggu ikan-ikan kecil, pelagis, yang lewat untuk dimangsa. Di titik tertentu terdapat gerombolan ikan pelagis beraneka warna, meliuk lincah, menghindari ancaman.

Di sisi lain segerombolan ikan tampak dalam bayang–bayang gelap. Ada ikan pari kelapa (Trygon sephen), Banded grun (Terapon theraps), Sailfish (Istiophorus oriental), Barracuda (Sphyraena genie), Rabbitfish (Sigannus gutus). Tampak pula seekor penyu belimbing dari kejauhan kemudian mengambil posisi menghindari perahu dan penyelam.

Sekitar 5 meter dari penyelam, dua ekor tuna, longtail tuna (Thunus tonggol) sepanjang 1,5 meter, melintas sambil menggertakkan gigi. Mereka lincah berenang menghindar saat melihat penyelam bergerak. Di sisi kanan terdapat lima ekor lumba-lumba.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com