Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelalawan Model Teknopolitan Indonesia

Kompas.com - 19/12/2012, 05:24 WIB

Jakarta, Kompas - Kabupaten Pelalawan, Riau, dijadikan model teknopolitan atau kota berbasis teknologi di Indonesia. Pembangunan kawasan ini sebagian besar akan ditopang industri pengolahan kelapa sawit dan produk turunannya untuk menghasilkan nilai tambah.

Teknopolitan berkonsep inklusif. ”Melibatkan atau memberdayakan komunitas lokal,” kata Tatang A Taufik, Deputi Pengkajian Kebijakan Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), pada diskusi ”Penyiapan Masterplan Kawasan Teknopolitan Pelalawan” di Jakarta, Selasa (18/12).

Di Indonesia, konsep kawasan teknopolitan masih dikaji dari Korea Selatan. Penyusunan Masterplan Kawasan Teknopolitan berdasarkan kajian, spasial, infrastruktur, ekonomi dan bisnis, kelembagaan, regulasi, serta dukungan sumber daya manusia dan aspek sosial budaya.

Bupati Pelalawan HM Harris menjelaskan, teknopolitan akan dibangun di kawasan 3.900 hektar. Berdasarkan rencana induk hingga 2020, Pelalawan yang menjadi Kawasan Prioritas Inventasi akan menyerap dana Rp 67 triliun. Hingga tahun ini, dana yang dialokasikan dari APBD Rp 1,5 triliun.

Menurut Direktur Pusat Pengkajian Kebijakan Difusi Teknologi BPPT Asep Husni Yasin Rosadi, selain Pelalawan, teknopolitan akan dibangun di Pekalongan, Jawa Tengah, berbasis industri batik, Gresik (Jatim) yang unggul di bidang keramik, dan Anambas (Kepulauan Riau) untuk perikanan dan wisata.

Pembangunan teknopolitan relatif lebih mudah di daerah yang baru tumbuh. Di sana, pelaksanaan tata ruang dapat diterapkan sesuai rencana.

Technopark

Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) yang selama ini eksklusif kini mulai terbuka bagi masuknya industri untuk kemitraan riset. Untuk itu, Puspiptek dikembangkan menjadi kawasan pengembangan iptek terpadu bernama Indonesia Science and Technopark.

Hal itu disampaikan Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta terkait dengan program revitalisasi pusat riset untuk mendukung Masterplan Program Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Karena itu, Kementerian Ristek telah studi banding ke Daejeon, Korea Selatan, Hsinchu (Taiwan), dan Munchen (Jerman). (YUN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com