Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mumi Toraja dan Kerbau Setengah Miliar Rupiah

Kompas.com - 08/01/2013, 13:34 WIB

KOMPAS.com - Toraja Utara. Sebuah kabupaten yang berada di dataran tinggi. Tepat di bagian utara Provinsi Sulawesi Selatan. Kawasan berhawa sejuk serta identik dengan makam-makam batu, tengkorak manusia, dan ritual kematian yang mewah.

Jejak-jejak kematian di Toraja, menjadi magnet bagi wisatawan. Mereka datang berkunjung ke Kota Rantepao, ibu kota Kabupaten Toraja Utara. Kamga, host program “Explore Indonesia” yang tayang di Kompas TV, mengawali petualangannya di Toraja Utara dengan mendatangi Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.

Kedatangannya bukan untuk melapor, tetapi karena ada ‘benda purbakala’ penuh misteri yang telah membuatnya penasaran. Benda ini tersimpan di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toraja Utara.


Kamga melihat mumi Toraja - Dok. Kompas TV
Kamga melihat mumi Toraja (Foto: Dok. Kompas TV)

Sekretaris Disbudpar Toraja Utara, Cornelia Untung Seru, mengajak Kamga masuk ke ruangan kecil di pojok lantai dua. Di dalamnya terdapat lemari kaca tertutup kain putih. Setiap orang yang masuk harus menaruh rokok sebagai syarat sesajen. Perlahan Cornelia membuka kain, sehingga tampak jelas isi di dalamnya.

“Wow, ini laki-laki atau perempuan, Bu?” tanya Kamga terkejut.

“Perempuan, itu rambutnya masih ada, kukunya juga masih,” jawab Cornelia.

Di depan Kamga terbujur satu jasad berukuran pendek sekitar setengah meter. Dilihat dari ukuran tersebut, sepertinya mumi itu adalah mumi anak kecil. Namun menurut Cornelia, mumi ini merupakan perempuan dewasa yang ukurannya kemudian menyusut.

Mumi tersebut diperkirakan sudah meninggal ratusan tahun lampau. Di atas lemari kaca, tersimpan satu mumi lainnya berjenis kelamin pria. Mumi ternyata tidak hanya ada di Mesir, tetapi juga ditemukan di Toraja.

Seperti di Mesir, mumi di Toraja dan benda purbakala dari makam-makam kuno juga kerap menjadi sasaran tindak pencurian untuk diselundupkan ke luar negeri. Kedua mumi ini berhasil diamankan polisi tahun 2002 di Bandara Ngurah Rai, Bali, ketika hendak dilarikan ke luar negeri untuk dijual ke kolektor.

Upacara Rambu Solo

Wisata ke Toraja memang sarat misteri, sehingga layak disebut sebagai tur makam dan kematian. Makam batu bertebaran di mana-mana. Tambahan lagi, upacara kematian Rambu Solo digelar besar-besaran yang banyak menarik perhatian wisatawan domestik dan mancanegara.

Sebelum dilakukan upacara Rambu Solo, jenazah biasanya disimpan di dalam rumah duka dalam hitungan bulan atau bahkan bertahun-tahun. Hal ini tergantung kesiapan keluarga dari segi biaya, terutama karena mengingat biaya Rambu Solo bisa mencapai ratusan juta hingga milyaran rupiah.

Seperti salah satu keluarga bangsawan di Kete Ketsu, Toraja Utara. Jenazah seorang ibu sudah disemayamkan di dalam rumahnya selama 8 bulan.

Kamga datang menjumpai salah satu anak almarhumah, seorang pria bernama Tinting. Ia tampak sedang duduk sendiri di dalam rumah adat Tongkonan, tepat di sampingi peti mati sang ibu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com