Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Jalan Soekarno dan Bandoeng di Rabat

Kompas.com - 21/01/2013, 13:46 WIB

KOMPAS.com - Sesuai dengan letak geografi Maroko yang berada di Benua Afrika sebelah utara bagian barat, negeri ini seringkali disebut sebagai negeri maghribi yang dalam bahasa arabnya bermakna barat. Sedangkan Rabat adalah ibu kota kerajaan Maroko yang terletak di pinggir pantai Samudera Atlantik dan dialiri Sungai Bouregreg yang tidak pernah kering sepanjang tahun.

Sebelumnya ibu kota Maroko berada di Fes, kota bagian utara. Saat meraih kemerdekaan tahun 1956, Raja Mohammad V, kala itu, mempertahankan Rabat menjadi ibu kota kerajaan Maroko hingga kini.

Penamaan kota Rabat diambil dari bahasa arab, ‘Ribatul Fath’ yang berarti kemenangan yang semakin kuat. Hal ini disebabkan karena kota Rabat merupakan kota benteng yang sulit ditembus musuh. Hingga saat ini sisa-sisa bentengnya masih bisa disaksikan. Tak heran jika kota ini menjadi salah satu tujuan utama dan menjadi obyek wisata paling populer di Maroko.

Di kota ini merupakan pusat pemerintahan yang memilki beberapa obyek wisata yang layak untuk dikunjungi lantaran menyimpan sejarah yang panjang. Tidak hanya itu, ternyata dikota ini juga menyimpan sejarah yang menjadi kebanggaan warga Indonesia saat berkunjung kesini.

1. Kasbah des Oudayas

Kasbah adalah sebuah benteng yang mana pada zaman dahulu benteng ini berfungsi untuk mengawasi ancaman serangan laut dari Spanyol. Selain itu Kasbah juga berfungsi sebagai penyimpanan barang bersejarah yang sangat bernilai. Benteng ini dibangun oleh Raja Moulay Ismail dari Dinasti Alaoui (1672-1694) didirikan di tempat strategis menghadap ke laut Atlantik.

Bukan hanya tembok Kasbah yang masih berdiri, pemukiman penduduk di balik tembok tebal pun masih lestari hingga kini. Saat kita masuk, kehidupan yang bagaikan dari masa lampau terus berdenyut. Bentuk-bentuk bangunannya pun masih asli sejak pertama kali dibangun. Itu sebabnya, banyak sekali wisatawan datang mengagumi keaslian kehidupan di Kasbah.

Ditemui pula taman kuno yang masih terawat baik hingga sekarang. Para wisatawan bisa melepaskan lelah sambil memandang ke laut lepas di kafe Kasabah. Tidak jauh dari Kasbah, terdapat pasar kuno Oudayas yang menjual barang souvenir dan artisanat khas Maroko.

Sedikitnya 3 ribu jiwa menghuni pemukiman Kasbah. Di kiri kanan jalan yang sempit, bangunan tempo dulu masih tegak berdiri. Ada baiknya bertandang ke rumah penduduk lokal untuk meresapi lebih dalam rasa tinggal di pemukiman dalam benteng. Dahulu, hanya orang-orang berpunya saja yang mampu tinggal di Kasbah.

2. Tour Hassan

Tidak jauh dari Kasbah des Oudayas terdapat peninggalan bersejarah Tour Hassan. Bagunan tersebut adalah masjid yang dibangun oleh Raja Yaqoub Al-Mansour pada abad 12. Masjid tersebut mengalami kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi pada tahun 1755.

Dari lokasi Tour Hassan di dataran tinggi, dapat terlihat pemandangan indah dan hamparan Sungai Bouregreg dan Samudera Atlantik. Di tempat yang sama dimakamkan Raja Mohammed V dan Raja Hassan II.

3. Bab Chellah

Bangunan bersejarah lainnya adalah Benteng Chellah. Di sinilah dahulu, cikal bakal pemukiman penduduk pertama yang ada di kota Rabat, dibangun tiga abad sebelum masehi.

Tempat bersejarah dan wisata lainnya yang bisa dikunjungi di kota Rabat, antara lain, Bab Chellah (Pintu/Benteng Chellah). Sebuah kota tua yang didirikan oleh Roma yang kemudian diteruskan di bawah pemerintahan Arab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com