Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajanan Keripik Pisang "Made In Bireuen"

Kompas.com - 27/01/2013, 18:02 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com - Dikenal sebagai segitiga emas Aceh, letak Kabupaten Bireuen diapit lima kabupaten/kota, yakni Kabupaten Pidie Jaya, Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe, memudahkan transit bagi warga pelintas baik menuju dari Banda Aceh menuju Medan atau sebaliknya.

Kemudahan transit ini mendorong pencitraan kawasan yang terus berkembang sebagai lokasi penjualan aneka oleh-oleh. Hal itu kini menjadi daya tarik tersendiri di kabupaten pemekaran dari Aceh Utara ini. Sebut saja, keripik pisang, andalan buah tangan yang dijajakan di sepanjang lintasan jalan negara, antara Kecamatan Jeumpa dan Kota Juang.

Kendati rasa keripik pisang di sini lazimnya sama di mana-mana, ada sesuatu yang berbeda menjadi daya tarik tersendiri. Selain gurih, cita rasa ditawarkan beragam, mulai dari keripik pisang manis, asin, keripik ubi tawar, pedas, keripik sukun, keripik kentang dan aneka makanan ringan lain sebagai pelengkap.

Dipastikan, setiap pengunjung atau pelintas tak melewatkan kawasan ini untuk "memburu" berbagai jenis keripik olahan. Mulai dari angkutan umum sampai kendaraan pribadi tak pernah sepi memarkirkan kenderaannya di pinggiran rak-rak keripik yang banyak terdapat sesaat memasuki ibu kota kabupaten.

Penuturan Hafsah (40), warga Kabupaten Aceh Utara, dirinya setiap melintasi Bireuen hendak ke Banda Aceh, selalu berpesan pada supir angkutan agar mampir sebentar untuk membeli keripik pisang sebagai buah tangan. Hal itu dia lakukan karena pesanan sang anak yang menempuh pendidikan di Banda Aceh.

"Saya tak lupa mengingatkan supir untuk berhenti membeli keripik di Bireuen," katanya, Sabtu (26/1/2013) kemarin.

Selain gurih, harga aneka keripik ini tergolong terjangkau agi masyarakat umum.  Dihargai Rp 15.00 per kilogram untuk jenis pisang, sampai Rp 40.000 per kilogram jenis sukun.

Begitupun, harga bisa lebih murah tergantung pasokan pisang. Diakui Nasir (47), salah seorang pedagang, penjualan keripik mereka laku keras setiap akhir pekan, seperti Sabtu dan Minggu, serta pada momen perayaan hari-hari besar seperti lebaran Idul Fitri dan Idul Adha. DI hari-hari itu banyak pelintas melewati Bireuen untuk bepergian.

"Kalau hari biasa memang cenderung sepi, tapi akhir pekan ramai," katanya.

Menjamurnya pedagang keripik yang notabene berasal dari pedagang lokal di Bireuen ini, terjadi pascapenandatangan MoU di Helsinki, Agustus 2005 silam. Sejumlah pedagang mengaku rezeki konflik yang tertunda kini mengalir memberi kemakmuran cukup lumayan bagi kelangsungan perekonomian keluarga mereka sehari-hari.

Omzet rata-rata di atas Rp300.000 per hari mampu diraih Nasir dan rekan pedagang sepertinya, sedangkan hari-hari tertentu dengan momen besar, penjualan tiga hingga lima kali lipat lebih besar dapat diperoleh. Dengan harga lumayan terjangkau bagi semua kalangan, dipastikan keripik-keripik itu menjadi primadona sebagai buah tangan. Tidak hanya untuk kerabat jauh, bagi mahasiswa pun oleh-oleh keripik seolah menjadi satu keharusan yang dibawa serta setiap kembali dari kampung halaman.

Produksi keripik dari puluhan industri rumahan tersebar di Kabupaten Bireuen itu relatif menyebar. Terdapat ratusan sentra industri di Kecamatan Juli, Peusangan, Jeumpa dan Kota Juang. Menyerap ratusan tenaga kerja lokal, diharapkan komoditi pisang tetap mampu memenuhi kebutuhan pengusaha keripik agar harga jual tetap stabil hingga beberapa waktu ke depan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

    Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

    Travel Update
    3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

    3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

    Jalan Jalan
    Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

    Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

    Jalan Jalan
    Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

    Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

    Travel Update
    Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

    Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

    Jalan Jalan
    Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

    Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

    Travel Update
    The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

    The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

    Jalan Jalan
    Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

    Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

    Travel Tips
    Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

    Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

    Travel Update
    Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

    Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

    Travel Update
    13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

    13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

    Travel Update
    Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

    Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

    Travel Update
    Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

    Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

    BrandzView
    Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

    Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com