Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Pelangi di Atas Langit Pantai Selatan

Kompas.com - 26/02/2013, 20:20 WIB

SUASANA pantai selatan Minggu pekan lalu benar-benar menjadi hari spesial bagi dunia pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengunjung membeludak, yang membuat jalanan ke tiga kawasan pantai, yaitu Parangtritis, Parangkusumo, dan Pantai Depok, macet total. Pengunjung berbondong ingin menyaksikan pertunjukan berbagai jenis olahraga dirgantara, seperti layang gantung, aerotowing gantole, demo microlight, joy flight, demo terjun payung, aeromodelling, paralayang, dan permainan bumerang.

Semua jenis olahraga itu diperagakan dalam rangka Jogja Air Show tahun 2013, bagai pelangi di atas langit pantai selatan Yogyakarta ini. Berbagai jenis warna parasit menebar di atas langit, kadang terbang massal, menyatu mirip lengkung pelangi, terkadang berkelompok, membentuk konfigurasi yang memesona. Demonstrasi pesawat aerobatik jenis P-51 Mustang dengan pilot mantan Komandan Landasan Udara (Lanud) TNI Angkatan Udara Adisutjipto Marsekal Madya (Purn) Eris Heryanto, yang berjumpalitan di langit, menambah bobot gelar Jogja Air Show ini.

Hanya lihat gelombang

Keinginan Pemerintah Provinsi DIY mengembangkan pariwisata di pantai selatan bukan hanya isapan jempol. Sebagai tempat pariwisata, pantai selatan, khususnya di Yogyakarta, selama ini terkesan stagnan karena pengunjung hanya boleh melihat gelombang laut. Ada larangan mandi di laut karena ombaknya terlalu besar. Yang nekat mandi di laut kenyataannya puluhan, bahkan ratusan kali terjadi kecelakaan dengan membawa korban jiwa.

Untuk olahraga selancar, laut selatan memang sering dipakai turis asing, tetapi hanya bisa dilakukan terbatas, di saat laut tidak sedang pasang. Jumlah turis asing pun terbatas. Karena itu, pantai ini kurang terkenal sebagai tempat berselancar.

Yang membanggakan di pantai selatan Yogyakarta adalah wisata kuliner, yaitu di Pantai Depok. Setiap hari, apalagi hari libur, pantai ini selalu penuh pengunjung. Berbagai jenis hasil laut, seperti cumi-cumi, kepiting, kakap, bandeng, udang, dan jenis ikan laut lainnya tersaji. Hasil laut itu masih dalam kondisi segar. Pengunjung bisa membeli di pasar ikan, lalu dibawa ke rumah makan di kawasan itu untuk dimasakkan.

Kegiatan ini memiliki cita rasa tersendiri, yaitu menikmati sajian khas laut dalam terpaan angin pantai yang segar. Wisata kuliner ini mampu mengangkat citra pantai selatan. Makan ikan di Pantai Depok menjadi ikon yang selalu diimpikan orang, terutama di Yogyakarta, untuk datang dan kembali datang.

Dan, kehadiran berbagai olahraga dirgantara dalam Jogja Air Show makin mengangkat citra pantai selatan sebagai obyek wisata yang andal.

Tingkat dunia

Ketua Potensi Olahraga Dirgantara Layang Gantung Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) DIY, Wisnu Windarto menuturkan, dunia telah lama melirik kawasan pantai selatan di Kabupaten Bantul sebagai tempat strategis olahraga dirgantara. Kondisi tiga kawasan pantai yang berdekatan, yaitu Parangtritis, Depok, dan Parangkusumo, sangat ideal untuk olahraga dirgantara.

Ketua Pelaksana Jogja Air Show 2013 Mayor (Pnb) Andi N Abadi menambahkan, keberadaan angin barat di pantai selatan Bantul memudahkan atlet untuk melayang terbang dengan paralayang, gantole, paramotor, dan perangkat olahraga dirgantara lain. Potensi alam ini jadi daya tarik atlet olahraga dirgantara dalam dan luar negeri.

”Tahun ini ada permintaan penyelenggaraan Asian Beach Game di sekitar Pantai Parangtritis. Namun, karena kesiapan fasilitas belum lengkap, permintaan itu sementara ditolak dan baru tahun depan kami terima karena fasilitas kami pasti sudah siap,” kata Wisnu.

Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono (HB) X juga mengharapkan agar Pantai Parangtritis, Parangkusumo, dan Pantai Depok menjadi ajang wisata olahraga dirgantara tingkat dunia. Harapan ini diikuti dengan memberikan fasilitas yang ideal, seperti diharapkan kalangan olahragawan dirgantara.

Tahun ini, dengan dana dari APBD Provinsi DIY, landasan pacu pesawat di Pantai Depok, Bantul, akan diperpanjang dari sepanjang 400 meter menjadi 800 meter dengan lebar 18 meter. Dengan demikian, pantai selatan Bantul dipastikan siap menjadi ajang kejuaraan olahraga dirgantara tingkat internasional karena bisa menjadi tempat pendaratan pesawat kecil, seperti Cessna.

”Dengan penambahan panjang landasan menjadi 800 meter, pesawat sejenis Cessna yang biasa digunakan untuk menarik atlet aerotowing gantole bisa mendarat di Pantai Depok. Di tempat ini juga akan dibangun apron permanen untuk memarkir pesawat kecil itu,” kata Arief Effendi dari FASI DIY. Hal itu berarti pula atlet yang mengendarai pesawat tak perlu lagi lepas landas dan mendarat di Lanud TNI AU Adisutjipto di Kabupaten Sleman, tetapi langsung lepas landas dan mendarat di Pantai Depok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com