Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biara di Myanmar Jadi "Homestay" untuk Turis

Kompas.com - 18/03/2013, 14:33 WIB

KOMPAS.com - Sejak Myanmar membuka "pintu" pada wisatawan internasional beberapa tahun, negara yang terkenal tertutup itu pun kebanjiran turis. Pemerintah pun mendorong pembangunan hingga 70 hotel modern untuk menjadi akomodasi para turis.

Namun, seperti diungkapkan media Travel Daily News, Myanmar kehabisan kamar hotel terutama hotel-hotel dekat lokasi wisata yang terkenal seperti Danau Inle. Berbagai upaya pun dilakukan pemerintah Myanmar untuk bisa menampung turis yang datang padahal jumlah kamar hotel yang tersedia tak mencukupi.

Salah satunya adalah meminta biara-biara Budha di seputaran Danau Inle untuk membuka kamar bagi para turis. Biara Budha sendiri menampilkan bangunan eksotik yang terbuat dari kayu dan arsitektur yang etnik.

Hal ini bisa menjadi pengalaman yang menarik bagi turis. Sebab, bisa menginap di biara Budha yang etnik sendiri merupakan pengalaman berkesan. Apalagi sebelumnya biara-biara Budha di Myanmar adalah obyek wisata tersendiri bagi para turis.

"Nyaung Shwe memiliki jumlah kamar hotel yang terbatas. Jadi kami bernegoisasi pada biara dan pemerintah lokal untuk membuka biara bagi turis," kata U Win Oo Tane, Vice-Chairman dari Taunggyi Hotel Zone, kepada The Myanmar Times.

Nyaung Shwe merupakan kota di Myanmar yang sering dikunjungi turis dan dekat dengan Danau Inle. Biara ini pun bertindak bukan seperti layaknya hotel, melainkan lebih ke konsep homestay.

Namun Biara Nyaung Shwe tampil mengesankan dibanding rumah biasa. Bangunan biara terbuat dari kayu jati dan dipenuhi dengan patung menawan dan menara-menara emas. Tambahan lagi, para biarawan tampil sederhana namun memukau yang hidup di biara ini.

Nyaung Shwe sendiri menjadi daya tarik wisata utama bagi turis yang datang ke Myanmar. Kota ini dekat dengan Danau Inle yang dikelilingi rumah-rumah tradisional dan dihuni nelayan yang hidup dari danau tersebut.

Karene kepopulerannya, hotel-hotel mulai tumbuh di kawasan danau ini. Dengan pendekatan biara tersebut, pemerintah Myanmar berusaha agar kawasan tersebut tetap alami di tengah pembangunan modern.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com