Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seru! Tradisi Adu Lembu di Aceh Besar

Kompas.com - 27/03/2013, 11:26 WIB
Kontributor Kompas TV, Raja Umar

Penulis

TRADISI adu lembu hingga sekarang masih dilakukan oleh masyarakat di Aceh Besar, Provinsi Aceh. Mengadu lambu biasanya dilakukan di lapangan terbuka dan disaksikan oleh ratusan penonton. Lembu yang diadu tentunya lembu berkelamin jantan dan bertanduk yang cukup panjang, fungsinya untuk melemahkan lawan saat bertarung. Tradisi ini biasa digelar usai panen dan pada saat musim kemarau, untuk menguji kekuatan lembu dan sekaligus menjadi ajang hiburan bagi warga yang memelihara lembu.

Masyarakat Aceh memang sejak dulu telah mengenal tradisi adu lembu atau dalam istilah bahasa Aceh disebut “Peupok Leumo”. Tradisi ini hingga sekarang masih dilakukan oleh masyarakat khususnya warga di Kabupaten Aceh Besar saat musim kering atau usai panen.  Lembu yang ukuran poster tubuhnya besar ini diadu di lapangan terbuka dan di ikuti oleh puluhan lembu dari beberapa desa yang ada di Aceh Besar.

Panitia pelaksana acara adu lembu, Mahyudin saat diwawancara di Lapangan Lamnyong, Banda Aceh, Minggu (24/3/2013), mengatakan tujuan adu lembu ini adalah untuk hiburan bagi warga yang memelihara lembu.

Lembu yang menang diadu nantinya harganya juga akan naik, dari harga Rp 10 juta bisa meningkat menjadi Rp 18 juta per ekornya. Tapi kalau untuk harga daging saat dipotong tidak berpengaruh tetap sesuai dengan harga di pasaran. Harga Lembu adu ini ada yang mencapai Rp 35 juta per ekor. "Semakin dia juara semakin tinggi nilai tawarnya," kata Mahyudin.

Sorak-sorai penonton pun terdengar saat kedua lembu yang diadu saling menyerang dengan tanduknya dan mendorong lawan. Tanduk-tanduk lembu yang kokoh saling beradu hingga debu-debu berterbangan ketika kedua lembu mulai beringas dan saling menyerang. Namun kedua hewan yang diadu itu masing-masing dikendalikan oleh seorang joki dengan memegang tali kekang yang diikat ke hidung sapi tersebut.

Pertandingan berlangsung selama waktu 10 menit untuk masing masing lembu yang diadu. Jika dalam sepuluh menit tidak ada lembu yang lari akibat serangan tanduk lawannya, maka pertandingan dinyatakan seri. Jika sebelum usai waktu yang diberikan salah satu lembu lari akibat serangan tanduk lawan, maka lembu tersebut dinyatakan kalah oleh juri.

Ajang adu lembu ini selalu menjadi tontonan yang menarik oleh warga Banda Aceh dan Aceh Besar. Sebelum adu lembu dimulai para penonton terlihat telah memadati sisi lapangan untuk menyaksikan jagoan mereka bertarung. Bagi penonton cukup membeli tiket sebesar Rp 15.000 untuk dapat menyaksikan pertarungan lembu yang belum tentu dapat bisa disaksikan dalam sebulan sekali.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com