Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paket Wisata "Live in Dieng" Diminati Pelancong

Kompas.com - 31/03/2013, 18:44 WIB

BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Paket wisata "Live in Desa Wisata Dieng Kulon" yang digarap Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Kabupaten Banjarnegara, semakin diminati wisatawan.

"Alhamdulillah, meskipun kunjungan wisatawan ke Dieng sempat anjlok selama beberapa hari setelah status Kawah Timbang ditingkatkan dari normal menjadi waspada pada Senin (11/3/2013), saat ini wisatawan yang datang berangsur normal. Bahkan, peminat paket wisata ’Live ini Dieng’ terus bertambah," kata Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Alif Faozi, di Banjarnegara, Minggu (31/3/2013).

Menurut Alif, peningkatan kunjungan wisatawan tersebut terlihat dari tingkat hunian homestay di Kawasan Wisata Dataran Tinggi (KWDT) Dieng yang terisi sekitar 90 persen sejak Jumat (29/3/2013) dari total jumlah homestay di Desa Dieng Kulon yang mencapai 67 unit.

Peningkatan kunjungan wisatawan tersebut berkat upaya para pelaku wisata maupun biro perjalanan dan didukung pemberitaan di media massa yang menginformasikan bahwa KWDT Dieng tetap aman dikunjungi karena lokasinya jauh dari Kawah Timbang.

"Kami berterima kasih kepada media yang memberitakan bahwa peningkatan status tersebut lebih ditujukan kepada Kawah Timbang, bukan Dataran Tinggi Dieng secara umum. Memang, beberapa calon wisatawan ada yang sempat ragu-ragu untuk datang ke Dieng dan ada juga yang membatalkan rencana kunjungannya," kata Alif.

Menurut dia, wisatawan yang sempat ragu-ragu untuk datang ke Dieng justru merasakan nyaman dan menyatakan siap membantu menginformasikan kepada relasinya bahwa kawasan wisata itu aman untuk dikunjungi. Oleh karena itu paket wisata "Live in Desa Wisata Dieng Kulon" mulai banyak dipesan oleh wisatawan terutama dari Jakarta.

Paket wisata "Live in Desa Wisata Dieng Kulon" itu terbagi dalam dua durasi, yakni wisata satu hari dan wisata dua hari. "Materi yang disajikan berupa wisata budaya untuk mengenal seni dan budaya Dieng, outbound agro dengan berkeliling di perkebunan dan ternak khas Dieng, belajar membatik kayu khas Dieng, wisata kuliner, mountain tracking atau menjelajah bukit Pangonan dan Telaga Semurup serta menikmati matahari terbit di Sikunir, wisata edukasi dengan mengunjungi geothermal serta belajar sejarah dan arkelogi, serta wisata spiritual," paparnya.

Materi wisata seni dan budaya Dieng cukup menarik perhatian wisatawan karena selain disuguhkan berbagai atraksi kesenian, mereka juga dapat berdialog secara langsung dengan pemangku adat masyarakat Dieng maupun anak-anak berambut gimbal atau gembel.

"Dialog semacam ini sulit dilakukan ketika ritual pemotongan rambut gimbal atau gembel yang digelar setiap satu tahun sekali. Dengan adanya kesempatan dialog dalam paket wisata ini, wisatawan dapat lebih mengenal budaya Dieng," katanya.

Selain wisata budaya, lanjut Alif, wisata edukasi berupa pengenalan geothermal cukup banyak diminati wisatawan. Paket wisata pengenalan pembangkit listrik tenaga panas bumi atau geothermal itu sebelumnya dijual sendiri oleh PT Geo Dipa Energy (GDE) Unit Dieng. "Namun sekarang dikemas menjadi satu paket wisata yang ditawarkan Pokdarwis Dieng Pandawa, Desa Dieng Kulon," katanya.

Dengan semakin banyaknya peminat paket wisata "Live in Desa Wisata Dieng Kulon", Alif mengharapkan kunjungan wisatawan ke KWDT Dieng segera kembali normal meskipun Kawah Timbang masih berstatus siaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com