Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yogyakarta Garap Wisata Pelajar Mancanegara

Kompas.com - 04/04/2013, 15:02 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Yogyakarta yang mengandalkan wisata budaya memiliki pasar baru yang potensial untuk digarap, yaitu wisata pelajar mancanegara khususnya Malaysia dan Singapura.

"Pasar ini potensial untuk digarap. Jika di negara asalnya sudah jenuh dengan tempat wisata yang ada, maka Yogyakarta bisa menawarkan sejumlah tempat wisata yang bisa dikunjungi pelajar untuk belajar sekaligus berwisata," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta, Deddy Pranawa Eryana, di Yogyakarta, Kamis (4/4/2013).

Menurut dia, Yogyakarta memiliki sejumlah tempat wisata yang bisa dikunjungi pelajar di antaranya berbagai museum, Taman Pintar, dan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Hanya saja, para pengelola tempat-tempat wisata tersebut perlu meningkatkan pengelolaannya sehingga tidak mengecewakan pengunjung yang sudah datang.

Deddy mengatakan, Malaysia dan Singapura hingga Maret masih menempati posisi teratas dalam kunjungan wisatawan asing ke Yogyakarta diikuti Belanda di posisi berikutnya.

Selama ini, kunjungan turis dari Malaysia dan Singapura masih didominasi oleh rombongan keluarga, pemerintah dan perusahaan-perusahaan swasta.

"Biasanya, mereka berwisata ke Bandung terlebih dulu baru menuju Yogyakarta untuk melanjutkan wisatanya. Di Bandung, mereka menghabiskan waktu untuk berbelanja sedangkan di Yogyakarta untuk menikmati wisata budaya," katanya.

Kawasan Malioboro, Keraton dan Pasar Beringharjo masih menjadi tujuan utama wisatawan dari kedua negara tersebut.

Selain di Yogyakarta, lanjut Deddy, banyak wisatawan asing yang melakukan wisata minat khusus seperti mengunjungi Goa Pindul, Jumbleng dan pantai-pantai di Kabupaten Gunungkidul.

Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke Yogyakarta, BP2KY sudah melakukan sejumlah upaya seperti aktif mengikuti pameran wisata di luar negeri. "Pasar utama Yogyakarta adalah wisatawan dari ASEAN. Kami baru saja mengikuti pameran wisata di Malaysia dan Singapura," katanya.

Upaya peningkatan kunjungan wisata ke Yogyakarta juga perlu didukung dengan penyediaan infrastruktur transportasi yang baik, seperti bandar udara dengan kapasitas yang besar. "Kami sangat berharap bandar udara yang baru bisa segera direalisasikan sehingga akan banyak ’direct flight’ yang bisa dilakukan dari Yogyakarta," katanya.

Saat ini, penerbangan langsung ke luar negeri yang dilayani oleh Bandara Adi Sutjipto hanya tiga kali sehari, yaitu satu kali ke Singapura dan dua kali ke Malaysia. "Sebenarnya, Kinabalu dan Penang berencana membuka penerbangan langsung, namun tidak dapat direalisasikan karena kapasitas bandara yang terbatas," katanya.

Pembangunan bandar udara dengan kapasitas yang besar tersebut juga akan mendukung pertumbuhan hotel yang semakin banyak setiap harinya. Selain infrastruktur di bidang transportasi, fasilitas umum untuk wisatawan seperti toilet umum yang berada dalam kondisi baik juga perlu diperhatikan oleh pemerintah dan pengelola wisata. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com