Bus Itu Ternyata Truk

KOMPAS.com - Saatnya mengucapkan "selamat tinggal" pada Sumatera dan "halo" pada Kalimantan. Perjalanan tim Kompas TV dalam program "100 Hari Keliling Indonesia" memang sudah lama telah meninggalkan wilayah Sumatera.

Destinasi berikutnya tentu saja Kalimantan. Anggun Wicaksono, salah satu tim "100 Hari Keliling Indonesia", mengingat kembali perjalanan menuju Kalimantan. Tim Kompas TV masih melakukan perjalanan menjelajahi Indonesia dalam rangka program "100 Hari Keliling Indonesia".

Mereka telah lama meninggalkan Pulau Sumatera, namun ada kisah-kisah menarik yang tersisa. Ramon Y. Tungka sebagai pembawa acara "100 Hari Keliling Indonesia dan tim Kompas TV melakukan perjalanan mengelilingi Indonesia dalam 100 hari untuk program terbaru Kompas TV.

Titik Sumatera terakhir yang mereka kunjungi adalah Natuna. Setelah itu, tim menyeberang menuju Pontianak.

"Kami naik Kapal Pelni ke Pontianak. Ongkosnya Rp 230.000 per orang. Perjalanan kurang lebih 19 jam," ungkap Anggun kepada Kompas.com.

Sesampai di Pontianak, mereka menuju ke Aruk untuk menjelajahi wilayah perbatasan. Perjalanan dari Pontianak mula-mula naik bus menuju Sambas. Niatnya dari Sambas menuju Aruk, mereka akan naik bus.

"Kami ketinggalan bus, akhirnya naik taksi. Setelah explore Aruk, kami kembali lagi ke Pontianak," kata Anggun.

Kali ini, mereka pun tak ketinggalan bus. Akhirnya mereka naik bus menuju Pontianak. Tetapi ada hal unik yang mereka temukan.

"Bus itu ternyata truk. Kami memang disuruh penduduk kalau mau naik 'oto bus', mereka menyebutnya begitu. Tapi ternyata itu truk yang dikasih tempat duduk panjang di kanan kiri kayak bangku panjang di warung bakso," cerita Anggun.

Perjalanan semakin "berkesan" karena jalanan yang dilalui rusak. Anggun bahkan menyebutkan sebagian besar jalanan di Kalimantan Barat rusak parah.

"Orang-orang yang kerja di Kuching (Malaysia) kalau ke Indonesia padahal lewat jalan itu," tutur Anggun.

Dalam program "100 Hari Keliling Indonesia", Ramon akan memulai perjalanan dari Jakarta, menuju Sumatera, kemudian Kalimantan. Lalu berlanjut ke Sulawesi, Papua, Ambon, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Perjalanan kemudian berakhir di Pulau Jawa, tepatnya kembali di Jakarta.

Tak hanya sekadar panorama dan segala keindahan bumi Indonesia yang akan diangkat. Melainkan juga sisi budaya, masalah sosial, dan masalah lingkungan, sampai problematika transportasi yang dihadapi Ramon selama perjalanan.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel