Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waduh, Kena Pengadilan Adat

Kompas.com - 15/04/2013, 08:49 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Setelah bermalam dengan memasang tenda di hutan Taman Nasional Betung Kerihun, tim Kompas TV mendapatkan "kejutan" di pagi hari. Tim Kompas TV tengah menjelajahi Indonesia untuk program "100 Hari Keliling Indonesia".

Anggun Wicaksono, salah satu tim "100 Hari Keliling Indonesia", mengingat kembali perjalanannya saat berada di Kalimantan Barat. Ia menuturkan, di hari terakhir saat menjelajahi Taman Nasional Betung Kerihun, beberapa orang mendatangi tenda mereka.

"Di hari terakhir, kita didatangin Kepala Desa (Kades), Kepala Dusun, dan Kepala Adat. Mereka jauh-jauh datang dari desa, itu perjalanan enam jam. Mereka suruh kita ke desa terdekat yaitu Desa Sadat," tutur Anggun kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Ternyata, mereka dianggap sudah melanggar hukum adat. Akhirnya, cerita Anggun, mereka kembali ke Desa Adat, padahal harusnya tim bergerak ke Ketapang. Mereka tidak diizinkan untuk keluar dari desa tersebut. "Kami jadi semacam tawanan kota," kata Anggun.

Anggun mengaku saat memasuki taman nasional, mereka sudah mengurus izin masuk yaitu SIMAKSI ke Dinas Kehutanan terkait. Namun, pihak taman nasional tidak mengarahkan mereka untuk meminta izin ke desa setempat.

"Daerah situ desanya Dayak Iban. Kami kena lah. Malamnya digelar pengadilan adat. Ada pihak dari Kompas TV, dari taman nasional, dan Desa Sadat," katanya.

Akhirnya, lanjut Anggun, yang bersalah diputuskan taman nasional. Pihak taman nasional kena denda uang. Anggun mengaku tidak mengetahui berapa besar denda tersebut.

"Katanya ini sering terjadi. Orang desa cerita, padahal ada desa di sini, tetapi yang masuk tidak pernah izin, harusnya lapor dulu ke Kades. Semacam ada rumah yah ketok pintu untuk permisi dulu," katanya.

Anggun menuturkan seharusnya konsep konservasi alam haruslah mampu juga merangkul manusia. Seperti di taman nasional tersebut, selain konservasi orang utan, tetapi penduduk desa pun seharusnya dilibatkan.

"Orang desa pengennya, jangan dicuekin. Bagaimanapun mereka sudah hidup dari lama di sini. Tetapi selama kami jadi tawanan, nggak diapa-apain kok, malah dikasih makan yang banyak," kata Anggun.

Dalam program 100 Hari Keliling Indonesia, Ramon memulai perjalanan dari Jakarta menuju Sumatera kemudian Kalimantan. Lalu, berlanjut ke Sulawesi, Papua, Ambon, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Perjalanan kemudian berakhir di Pulau Jawa, tepatnya kembali di Jakarta.

Bukan hanya sekadar panorama dan segala keindahan bumi Indonesia yang akan diangkat, melainkan juga sisi budaya, masalah sosial, masalah lingkungan, dan problematika transportasi yang dihadapi Ramon selama perjalanan.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com