Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pacu Jawi, Balapan Sapi Khas Minangkabau

Kompas.com - 15/04/2013, 16:08 WIB

KOMPAS.com - Pacu Jawi dalam beberapa tahun belakangan menjadi agenda budaya yang sangat dicari oleh fotografer, baik dari dalam dan luar negeri. Pacu Jawi ini sebenarnya sudah ada dari dahulu tetapi karena foto-foto Pacu Jawi banyak memenangkan penghargaan maka Lomba Foto ini menjadi spot wajib untuk para fotografer.

Di Tanah Minang, Pacu Jawi atau yang disebut Pacu Sapi merupakan salah satu atraksi budaya yang saat ini sangat  terkenal dari Sumatera Barat. Pada mulanya Pacu Jawi dilakukan para petani dan masyarakat sekitar Tanah Datar untuk mengisi waktu setelah masa panen. Pacu Jawi biasanya diadakan 3 kali setahun di Tanah Datar. Kalau belum tahu, banyak yang mengira Pacu Jawi ini di Madura, karena memang yang terkenal akan balapan sapinya hanyalah daerah Madura. Pacu Jawi sama halnya dengan Karapan Sapi di Madura tetapi tidak sama.

Perbedaan mencolok dari Pacu Jawi di Tanah Datar dengan Karapan Sapi Madura adalah lahan yang digunakan. Kalau Karapan Sapi menggunakan tanah datar sebagai arena, sedangkan Pacu Jawi menggunakan area sawah yang sudah basah. Sehingga kalau difoto tampak lebih dramatis dan banyak mendapatkan momen yang bagus.

Filosofi dari Pacu Jawi ini adalah pemimpin dan rakyat bisa berjalan bersama. Inilah kenapa sapi yang dipakai untuk Pacu Jawi ada 2 ekor, dan pemenangnya tidak ditentukan siapa yang tercepat tetapi yang bisa berlari lurus seperti orang yang selalu di jalan lurus lebih tinggi nilainya.

Yang unik Pacu Jawi dilepas sendirian dan tidak dipasang lawan, konon cara ini dibuat agar tidak terjadi taruhan yang kerap terjadi pada setiap balapan.

Awalnya Pacu Jawi murni hiburan bagi para petani usai masa panen dan hal inilah yang membuat Pacu Jawi menarik, meriah, dan berbeda.

Jokinya dibekali alat bajak pacu yang terbuat dari bambu sebagai alat berpijak sewaktu perlombaan dimulai. Ternyata alat tersebut merupakan salah satu peralatan yang digunakan petani untuk membajak sawah.

Oleh karena keunikannya Pacu Jawi kini menjadi salah satu ciri khas dari Sumatera Barat di wilayah Tanah Datar dan Lima Puluh Kota.

Jika Anda perhatikan sang joki pada saat mengendalikan sapinya mereka berusaha untuk menggigit ekor sapinya. Tujuannya, semakin kuat ekor sapi digigit maka semakin kencang larinya.

Di sini kita bisa melihat sapi berlari kencang, joki mengendalikan sapinya dengan tangguh, cipratan lumpur berterbangan, sorak-sorai penonton, serta sesekali alunan musik minang mengalun untuk memeriahkan Pacu Jawi ini.

Jika Anda sudah puas menikmati Pacu Jawi, di sekitar arena menjadi pasar rakyat. Di sini banyak dijual kuliner khas Minang yang musti wajib Anda coba satu persatu. Jadi tunggu apalagi? Saatnya Anda berkemas dan pergi menikmati aksi Pacu Jawi ini. (Barry Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Kemenparekraf Tanggapi Turis Indonesia yang Rusak Pohon Sakura di Jepang

Travel Update
Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Aktivis Mogok Makan di Spanyol, Bentuk Protes Pembangunan Pariwisata

Travel Update
5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

5 Tempat Wisata Dekat Masjid Al-Jabbar, Ada Mal dan Tempat Piknik

Jalan Jalan
5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

5 Syarat Mendaki Gunung Rinjani, Pastikan Bawa E-Ticket

Travel Tips
3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

3 Tips Ikut Open Trip Pendakian Gunung Rinjani biar Tidak Zonk

Travel Tips
Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Korban Open Trip, 105 Orang Gagal Mendaki Gunung Rinjani

Travel Update
Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Libur Lebaran 2024 Berakhir, Kunjungan Wisata di Gunungkidul Lampaui Target

Travel Update
Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Iran Serang Israel, Ini 8 Imbauan KBRI Teheran untuk WNI di Iran

Travel Update
Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Penerbangan ke Israel Terganggu akibat Serangan Iran

Travel Update
Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Pesona Curug Sewu di Kendal, Air Terjun Bertingkat Tiga Jawa Tengah

Jalan Jalan
Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Iran Serang Israel, WNI di Beberapa Negara Timur Tengah Diminta Waspada dan Lapor ke Kemenlu

Travel Update
4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

4 Villa Sekitar Tawangmangu Wonder Park Karanganyar, mulai Rp 600.000

Hotel Story
Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Beri Makan Rusa di Rumah Dinas Wali Kota Pangkalpinang, Simak Aturan Pakannya

Travel Tips
Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Promo Kereta Api Mudik Belakangan Ekstra Hemat, Bayar Tiket 80 Persen

Travel Update
4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

4 Wisata Hutan Pinus di Bantul Yogyakarta

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com