Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Semakin Menyukai Hotel Ramah Lingkungan

Kompas.com - 18/04/2013, 09:54 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Apakah Anda pernah memilih sebuah hotel untuk tempat menginap berdasarkan faktor ramah lingkungan? Belakangan, banyak hotel berdiri dengan konsep eco-hotel atau hotel ramah lingkungan.

Salah satunya adalah POP Hotel yang dikelola oleh Tauzia Hotel Management Hotels. POP Hotel yang termasuk kategori bujet menerapkan konsep hotel yang ramah lingkungan baik bangunan dan sistem pengelolaannya.

"Survei khusus mengenai konsumen Indonesia memilih berdasarkan faktor 'green' belum ada. Tapi kami yakin ke depan market Indonesia makin sadar lingkungan. Apalagi generasi muda makin sadar lingkungan," kata Corporate Communications Manager Tauzia Hotel Management, Yani Sinulingga kepada Kompas.com, Selasa (16/4/2013).

Sebelumnya, Vice Chairman Rama Hotels & Resorts Bali, Nyoman Santiawan, menuturkan bahwa kompetisi hotel di Bali semakin ketat. Selain menjaga lingkungan, eco-hotel bisa menjadi positioning hotel yang lebih baik.

"Juga sarana untuk mendidik pelanggan untuk hidup lebih 'green'. Prediksinya tahun 2015, sumber air bersih di Bali akan mulai bermasalah. Jadi sebelum ini mulai terjadi, kami berusaha mencegahnya dengan mengelola penggunaan air di hotel," jelasnya saat dalam seminar "Hospitality Investment World Indonesia 2013" di Jakarta, beberapa waktu yang lalu.

Nyoman mengakui banyak biro perjalanan wisata berbasis online yang memiliki sistem pencarian untuk hotel-hotel ramah lingkungan. Ia melihat semakin banyak orang yang lebih memilih hotel ramah lingkungan.

"Makin banyak orang peduli pada lingkungan. Kami menerima tamu repeater yang percaya dengan menginap di hotel kami maka bisa berkontribusi pada lingkungan," tutur Nyoman.

Sementara itu, dalam seminar yang sama, Senior Vice President, Construction - Design & Technical Services, Asia Pasicif Accor, Kingsley Amose, menuturkan eco-hotel mampu menarik kunjungan tamu.

"Sudah terbukti bangunan yang ramah lingkungan menarik bisnis. Pelanggan yang sadar ramah lingkungan akan lebih memilih menginap di eco-hotel," katanya.

Sedangkan Director of Operations Green Building Council Indonesia, Rana Yusuf Nasir mengungkapkan masalah utama di Indonesia adalah konsumsi energi dan air. Oleh karena itu, eco-hotel bisa ikut membantu dalam menangani masalah tersebut.

"Biaya untuk konsumsi energi, penerangan dan lain-lain, akan terus tinggi. Di India, China, dan Asia Tenggara, biayanya terus meninggi," kata Kingsley.

Ia memberi contoh hotel di China. Hotel-hotel di China, terpaksa memotong keuntungannya sebesar 20 persen karena konsumsi energi. Menurutnya, hotel-hotel di Asia Tenggara menghadapi kondisi yang tak jauh berbeda.

"Bayangkan jika harus memotong keuntungan tersebut meningkat jadi dua kali lipat. Anda (para pemilik dan pengelola hotel) tak punya pilihan lain selain untuk menjadi hotel ramah lingkungan," kata Kingsley.

Ikuti twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com