Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hopjes, Paduan Kopi Cokelat nan Memikat

Kompas.com - 08/05/2013, 16:07 WIB
Kontributor Semarang, Puji Utami

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Hopjes, oleh sebagian besar orang dikenal sebagai nama permen asal Belanda yang memang cukup terkenal. Permen ini memiliki rasa utama kopi dan karamel. Di sebuah restoran di Semarang yang bernama Restoran Semarang, Hopjes dijadikan nama sebuah minuman.

Pemilik restoran yang beralamat di Jalan Gajahmada Semarang, Jongkie Tio mengatakan minuman ini merupakan peranakan Belanda yang sudah dikenal cukup lama. Minuman berwarna cokelat cukup pekat ini biasanya disajikan dengan es batu. Bahan dasar minuman ini sangatlah mudah, yakni kopi, susu full cream, cokelat dan caramel.

“Itu yang harus ada, bisa dirasakan sendiri paduan rasanya berbeda dengan kopi atau cokelat,” ujarnya.

Sensasi rasa kopi yang cukup pekat memang memikat lidah. Ada sedikit rasa pahit tertinggal yang kemungkinan dari kopi atau cokelat. Namun rasa pahit itu justru yang membuat ingin terus minum minuman tersebut. Sedang susu full cream dan caramel yang akan memberikan rasa manis bukan hanya rasa dari gula. Tapi lebih baik tidak perlu minta terlalu manis, agar rasa cokelat dan kopi akan lebih terasa.

Biasanya, orang hanya meminum kopi tersendiri atau kopi dicampur susu. Atau biasanya juga minuman cokelat tersendiri. Sedang ini terdapat perpaduan antara kopi, susu full cream, cokelat dan karamel. Perpaduan yang pas dan menarik terutama bagi pecinta kopi.

Rasa pahit yang cukup pekat dari kopi dan cokelat memberikan sensasi rasa yang berbeda dibandingkan minuman lainnya. Terlebih lagi dihadirkan dengan dicampur sensasi dingin dari es batu. Minuman ini cocok untuk siang ataupun sore hari, dan tentu menghadirkan nostalgia tersendiri.

Bagi anak-anak muda, kemungkinan hopjes memang tidak terlalu banyak dikenal.  “Hopjes itu kan permennya enak, nah ini minumannya. Termasuk peranakan Belanda karena saya juga dikenalkan oleh orang Belanda yang ada di Semarang,” ujarnya.

Ia menceritakan ketika itu ada orang Belanda yang datang padanya. Ketika itu orang asli Belanda itu dibuatkan minuman, namun meminta perpaduan tersebut. Kemudian orang Belanda itu mengatakan ini minuman Hopjes, namun di Belanda dikenal sebagai permen yang memang banyak diminati.

Akhirnya minuman itu menjadi salah satu menu utama yang ada di restoran yang sudah didirikan sejak 1991. Jika orang-orang susah mendapatkan permen Hopjes, bisa bernostalgia dengan minuman Hopjes. Saat menerima tamu-tamu dari Belanda, minuman ini juga selalu ada untuk disajikan.

“Eropa itu lebih dikenal dengan cokelat dan susu kemudian dipadukan dengan kopi. Itu yang dikenalnya dan dibawa ke Indonesia. Dan Semarang ini juga tidak luput dari sejarah penjajahan Belanda dengan banyaknya peninggalan Belanda di Semarang dan juga peninggalan kulinernya,” ujar pemerhati Kota Semarang ini.

Ia mengatakan, Hopjes sendiri akan memperkaya kuliner Semarang yang kini semakin banyak pilihan. Meski makanan dan minuman berbagai macam jenis semakin banyak, ia mengaku yakin makanan yang memiliki cerita dan nostalgia serta dijadikan kuliner tentu tidak akan punah.

“Ini kekayaan kuliner, perpaduan Jawa Belanda yang harus dilestarikan,” ujarnya yang mengaku sering menemani orang Belanda keliling Semarang.

Minuman ini dijual dengan harga yang murah, yakni Rp 15.000 untuk satu gelas. Bagi yang tidak terlalu suka kopi, bisa meminta kopi sedikit saja sehingga rasanya tidak terlalu pekat. Atau bisa juga dengan pilihan susu full cream yang lebih banyak, untuk mengurangi pekatnya rasa kopi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com