Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pariwisata Lembata Terkendala Akses Transportasi

Kompas.com - 09/05/2013, 12:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Walau sama-sama di Nusa Tenggara Timur (NTT), Kabupaten Lembata bisa jadi tak setenar Pulau Komodo. Kabupaten ini menyimpan potensi wisata mulai dari Festival Baleo, sebuah tradisi penangkapan paus, sampai keindahan alam bawah lautnya.

Sayang, kabupaten ini masih terkendala dengan akses dan infrastruktur. Hal tersebut diungkapkan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur saat acara peluncuran Rally Wisata Bahari Lembata 2013 di Jakarta, Senin (6/5/2013).

"Ke Lembata baru ada Susi Air, akses dari Kupang. Ini kapasitasnya hanya 12 penumpang. Selain dari Kupang, bisa juga dari Jakarta ke Maumere, tapi lanjut lewat jalan darat," jelas Eliaser.

Lembata memang memiliki bandara sendiri. Namun Eliaser mengakui landasan bandara masih kurang. Ia berharap maskapai Merpati bisa membuka rute menuju Lembata.

"Kalau pakai Fokker 50 dari Merpati, sampai Lembata cuma setengah jam dari Labuan Bajo. Tapi landasannya memang masih kurang 300 meter. Dengan pesawat jenis ATR 75 bisa masuk," katanya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar berharap dalam satu sampai dua tahun ke depan, Lembata bisa maju dari segi akses maupun infrastruktur seperti hotel.

"Di Lembata belum ada hotel, baru ada homestay," katanya.

Ia melihat wisatawan semakin tertarik untuk mengunjungi wilayah timur Indonesia. Ia optimis akses menuju Lembata akan semakin terbuka.

"Semoga nanti ada akses langsung dari Bali ke Lembata atau Labuan Bajo ke Lembata," katanya.

Ia memberi contoh destinasi seperti Papua dan Ambon. Berbeda dengan dulu, beberapa maskapai sudah menyediakan penerbangan langsung menuju Papua.

"Ke Papua sekarang cuma sekitar 7 jam. Sudah dekat. Ambon juga. Sriwijaya punya rute langsung dari Jakarta ke Ternate, sudah tidak lewat Makassar dan Manado," katanya.

Contoh lainnya adalah Raja Ampat di Papua yang mulai terkenal di dunia. "Dulu tak terbayangkan ke Raja Ampat bagaimana. Tapi sekarang akses ke sana sudah semakin mudah. Sudah ada resor dan bahkan ada festivalnya di sana," jelas Sapta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com