Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenparekraf Promosikan Potensi Wisata Tiga Provinsi

Kompas.com - 24/05/2013, 19:48 WIB

DENPASAR, KOMPAS.com - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mempromosikan secara langsung potensi wisata tiga provinsi di Bali untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri.

"Selain meningkatkan kunjungan wisatawan asing, pemerintah juga berkomitmen meningkatkan pergerakan wisatawan nusantara," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasaran Pariwisata Kemenparekraf, I Gusti Ngurah Putra di Denpasar, Jumat (24/5/2013).

Tiga provinsi yang dipromosikan secara langsung di Pulau Dewata itu adalah Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Maluku Utara.

Promosi tersebut diharapkan dapat menarik masyarakat yang ada di Bali atau pelancong yang sedang berkunjung, sekaligus memberikan pemahaman bahwa masih banyak destinasi lain yang menarik di luar Bali seperti di tiga provinsi itu.

Ngurah Putra mengatakan, tahun ini pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sebanyak sembilan juta orang atau meningkat satu juta orang dibandingkan target tahun sebelumnya.

Pergerakan wisatawan nusantara pada 2012 mencapai 245 juta, sedangkan target wisatawan nusantara yang ditetapkan untuk tahun ini naik menjadi 250 juta pergerakan.

"Dari data Badan Pusat Statistik, jumlah pengeluaran wisatawan tahun 2012 mencapai Rp 171,5 triliun dengan rata-rata pengeluaran tiap wisatawan nusantara saat melaksanakan perjalanan membelanjakan uangnya mencapai Rp 700 ribu," ujarnya.

Pada acara promosi ini hadir 53 industri pariwisata yang terdiri dari 20 pelaku usaha dari Maluku dan Maluku Utara serta 33 industri pariwisata dari Nusa Tenggara Timur, serta akan bertemu dengan 112 pembeli (buyers) dari Bali, Jawa Timur, Makassar dan Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com