Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Oleh-oleh Kerang Khas Cirebon

Kompas.com - 15/06/2013, 09:53 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

KOTA Cirebon yang berbatasan langsung dengan Pantai Utara Laut Jawa bisa dibilang cukup kaya dengan hasil laut. Baik yang diolah dijadikan bahan makanan maupun dikreasikan dalam bentuk kerajinan tangan.

Seperti yang dilakukan oleh Nur Handiyah. Ia mengolah sampah laut berupa kulit-kulit kerang menjadi barang-barang perabot rumah tangga hingga aksesoris yang dapat daka di tubuh seperti gelang dan cincin.
ruang-pamer-kerang-cirebon
Ruang Pameran kreasi kerang di CV Multi Dimensi milik Nur Handiyah. (Kompas.com/Fitri Prawitasari)

Nur Handiyah mengkreasikan kulit kerang simping yang sudah tak terpakai menjadi kerajinan kulit kerang. Ia menjadikan kulit kerang tersebut sebagai perabot rumah seperti lampu, cermin, vas beserta bunganya, bangku, bahkan piring dan mangkuk makan. Tak hanya itu, ia pun membuat aksesoris perempuan seperti cincin kalung gelang dan jepit rambut.

Ruang pameran kerajinan kerang Nur berada di Astapada Seberang Tol Cirebon Barat atau Jalan Ki Ageng Tapa Kecamatan Tengah Tani, Cirebon bernama "CV Multi Dimensi". Begitu masuk ke ruangan pameran, terlihat gemerlapan dari cahaya lampu yang memantul ke benda yang sebagian besar terbuat dari kerang. Guci-guci besar, meja kursi bahkan bedug raksasa dan patung manusia berdiri cantik ruang tengah pameran.

"Produk kita berupa semua jenis interor apapun yang kita coba dikerangkan. Diaplikasi dari kulit kerang ataupun dibuat murni dari kulit kerang ditempel-tempel. Berupa furnitur lampu-lampu dan juga dekorasi dinding seperti cermin, vas bunga bahkan juga bunga-bunganya, taplak meja, piring mangkok dan lain-lain," ujar Nur.
kerajinan-kerang-cirebon
Pengunjung sedang melihat-lihat hasil kreasi kerang di ruang pameran CV Multi Dimensi. (Kompas.com/Fitri Prawitasari)

Nur yang merekrut pekerja puluhan orang untuk membuat beragam kreasi kerang, mengatakan tak menggunakan jenis kerang lain selain kerang simping. Kerang simping memiliki warna asli transparan. Namun, jika menggunakan teknik pemanasan pada suhu tertentu, akan menghasilkan suatu warna emas.

"Warna asli kerang transparan dan gold. Kalau merah hijau dan hitam itu diberi warna biasanya," katanya.

Selain di Cirebon, Nur juga memiliki ruang pameran di Yogyakarta dan Bali. Banyak pelanggan asing yang suka dengan produk kerajinannya. Bahkan mereka memesan hingga ber truk-truk kreasi kerang untuk keperluan perabot rumah tangga seperti kursi, lampu hais, kaca dan sebagainya.
Nur-Handiyah-Cirebon
Nur Handiyah pemilik kreasi kerang di CV Multi Dimensi. (Kompas.com/Fitri Prawitasari)

Jangan khawatir, ketahanan kerajinan Nur bisa bertahan cukup lama apalagi di dalam ruangan. Namun, jika ditaruh di luar ruangan memang warna kerang bisa agak pudar, tetapi untuk waktu yang cukup lama. Untuk menunjukkan kualitas kerang buatannya, Nur sampai menempeli dinding rumah tempat ia tinggal dengan kerang. Total kerang yang ia gunakan untuk rumahnya adalah 6 ton. Wah...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com