Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayan Sujana Membangkitkan Wisata Sepeda

Kompas.com - 22/06/2013, 16:20 WIB
WAYAN Sujana (38), warga Desa Laplapan, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, belum merasa puas dengan usaha penyedia jasa wisata sepeda miliknya, Bali Bike-Baik Tours. Karena, ia yakin belum maksimal memberdayakan warga sekitar tempat tinggalnya untuk bisa membuktikan orang Bali juga pintar berwirausaha.

Tahun ini, usaha jasanya memasuki tahun ke delapan. Bali Bike-Baik Tours didirikan 1 Juli 2005. Sujana pun mendapat dukungan penuh dari istrinya, Jero Rani (37).

Tekadnya kuat. Dengan usaha ini, ia ingin membuktikan orang Bali juga bisa menyediakan jasa sepedaan yang profesional dan berkualitas.

Lulusan sekolah pariwisata PPLP Dhyana Pura Denpasar tahun 1994 itu mengaku tak puas hanya bisa sebatas karyawan dari perusahaan jasa sepedaan milik orang asing di Bali. Setelah beberapa tahun menjadi karyawan, tahun 2005 itu, Sujana memutuskan keluar dan mandiri.

Tiyang (saya) terusik untuk berpikir harus bisa membuktikan dan membangun desa. Daerah tempat tinggal tiyang (Ubud), potensi untuk wisata sepedaan ini. Mengapa harus mereka (warga asing) yang berkuasa?” kata Sujana, akhir Mei lalu, di rumah yang juga menjadi kantornya.

Ia pun memberanikan diri mandiri dibantu istri dan beberapa teman serta saudara. Selain memiliki sepeda, kerja keras menjadi modal andalannya.

Bermodal empat sepeda, Sujana mengawali bisnisnya. Sepeda yang dibelinya pun khusus untuk bisa melewati trek menanjak dan menurun. Seluruh trek untuk para tamunya pun ia sendiri yang mencari dan menjajakinya langsung.

”Mau trek seperti apa di Bali, semua ada. Tapi, tiyang tidak mau asal pilih trek saja. Trek memang harus memiliki lokasi pemandangan yang indah, tetapi juga harus aman dan nyaman untuk keselamatan. Jadi tak bisa sembarangan!” jelasnya.

Menurut dia, keselamatan tetap utama. Pemandangan indah tetapi membahayakan tamu justru menjerumuskan diri sendiri. Sujana pun memberanikan memberikan asuransi kepada para tamunya jika terjadi sesuatu seperti kecelakaan saat bersepeda.

Sebelum berangkat, para tamu mendapatkan penjelasan dari karyawan Sujana. Penjelasan itu mulai dari profil Pulau Dewata, pemandangan sekitar yang dilalui hingga bagaimana cara mengendalikan sepeda.

Setiap hari, sedikitnya 10 orang wisatawan asing datang dan berwisata sepeda dari jasa Sujana. Setiap wisatawan dikenakan biaya mulai Rp 300.000 per orang.

Ada tiga pilihan trek yang diberikan Sujana kepada tamunya. Trek wisata menikmati pemandangan terasering sawah di Ubud. Trek wisata menikmati pegunungan dan Gunung Batur (Bangli). Ada pula trek yang menantang di sekitar Mengwi (Badung).

Kesemuanya memiliki khas jalanan yang menanjak, turunan, serta berkelok-kelok. Meski berwisata sepeda, Sujana tetap ingin memberikan pengalaman luar biasa kepada seluruh wisatawannya. ”Ya, karena Bali itu luar biasa alamnya,” ujar Sujana.

Para wisatawan pun diajak untuk terlibat dan berbaur dengan masyarakat. Mereka bisa ikut memanen padi di sawah bersama petani, berkeliling ke sekolah mengenalkan anak-anak sekolah tersebut, serta memperkenalkan rumah-rumah khas Pulau Dewata.

Awal mula bisnisnya, Sujana tak terpikirkan memberikan jasa lain, selain sepedaan. Berjalannya waktu, ia pun menginginkan istrinya terlibat lebih jauh khusus bidang makanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com