Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Wisatawan Lepas Tukik di Pantai Kuta

Kompas.com - 23/06/2013, 09:40 WIB
KUTA, KOMPAS.com - Ribuan wisatawan domestik dan mancanegara antusias melepasliarkan anak penyu atau tukik ke habitatnya di Pantai Kuta, Bali, Sabtu (22/6/2013) petang, dalam rangkaian kegiatan "Bali’s Big Eco Weekend" (BBEW). Pada acara tahunan yang digagas PT Coca-Cola Amatil Indonesia, Quiksilver, dan PT Garuda Indonesia itu pihak panitia menyiapkan sedikitnya seribu ekor tukik.

Acara yang dihadiri Deputi Menteri Lingkungan Hidup Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat, Ilyas Asaad tersebut juga diisi dengan pengumpulan sampah oleh wisatawan dan menanam pohon bersama di Pantai Kuta.

Dalam satu jam saja, partisipan berhasil mengumpulkan 220 kilogram sampah. Jumlah itu lebih sedikit dibandingkan total sampah yang berhasil dikumpulkan di acara serupa tahun lalu.

"Kami sangat terinspirasi melihat masyarakat bekerja sama untuk membuat lingkungan menjadi lebih bersih, dan sehat. Bahkan lebih indah dari sebelumnya," kata Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Erich Rey.

Menurut Erich, BBEW memang didesain untuk mengumpulkan semua lapisan masyarakat, termasuk pemerintah dan pelaku usaha untuk melestarikan keindahan pantai yang memiliki peran besar bagi pariwisata Bali.

Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, negara pemasok turis terbesar ke Bali di tahun 2012 adalah Australia yang berkontribusi 27 persen terhadap jumlah total wisawatan mancanegara.

Untuk menyemarakkan BBEW, pihak panitia juga menghadirkan atlet selancar asal Australia seperti Mark Richards dan Martin Potter, dan ikon selancar lainnya seperti Jake Paterson, Matt Hoy, Peter McCabe, dan Simon Anderson. Selain itu juga ada musisi dan aktivis lingkungan, Melanie Subono.

CEO Quiksilver Asia Tenggara Paul Hutson merasa bangga bisa berpartisipasi aktif dalam melestarikan lingkungan Pulau Bali. "Kami ini sudah menjadi bagian dari Indonesia," katanya.

Sementara itu PT Garuda Indonesia dalam kegiatan tersebut membantu 500 bibit pohon untuk meningkatkan keindahan Pantai Kuta. "Program ini merupakan salah satu upaya kami untuk membantu perbaikan dan pelestarian alam Pulau Bali, terutama melihat dari semakin meningkatnya jumlah wisatawan yang bepergian dari dan menuju Bali," kata Heriyanto selaku EVP Human Capital and Corporate Affairs PT Garuda Indonesia.

Program Bali Beach Clean Up dirintis Coca-Cola Amatil Indonesia dan Quiksilver pada 2008 untuk membantu menangani persoalan sampah yang tak pernah berkesudahan. Garuda Indonesia pertama kali bergabung dalam program itu pada 2012 dengan menyumbangkan dua unit "Beach Surf Rake" yang dapat mengangkat berbagai jenis sampah dari atas pasir.

Dalam merealisasikan program tersebut, ketiga perusahaan itu juga melibatkan ratusan masyarakat desa adat di Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran, dan Kedonganan. Sampai saat ini 74 petugas kebersihan dari kelima desa adat itu digaji oleh ketiga perusahaan tersebut untuk membersihkan sampah di garis pantai sepanjang 9,7 kilometer.

"Kami berharap program ini terus dilanjutkan, mengingat tingginya antusiasme masyarakat," kata Alit Wardana selaku tokoh masyarakat di Kuta, Legian, Seminyak, Jimbaran, dan Kedonganan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com