"Kita bisa bilang, 'This is the year of MICE'. Banyak sekali perhelatan internasional," ujar Mari saat jumpa pers di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (1/7/2013).
Seperti diketahui, lanjut Mari, Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan KTT APEC di Bali. Selain itu, konser-konser band musik kenamaan dunia juga banyak dilaksanakan di Indonesia. Hal tersebut bisa mendorong kunjungan wisatawan dari berbagai negara.
"Untuk MICE, tahun ini sudah paling full," kata Mari.
Mari menambahkan, ada dua kategori yang sangat berpengaruh terhadap kelancaran penyelenggaraan MICE, yaitu kesiapan fisik berupa infrastruktur mencakup akomodasi dan balai pertemuan, serta sumber daya manusia.
"Melalui MICE, keperluan untuk tempat pertemuan meningkat. Kita perlu investasi di kota-kota yang mulai berkembang untuk MICE. Yang paling besar saat ini mungkin Bali. Selain itu, juga penting untuk mendorong pengembangan SDM maupun fasilitas untuk memenuhi standar," jelas Mari.
Ia menuturkan, dari segi sumber daya manusia, Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung dan Bali sudah membuka jurusan MICE. Tetapi, tambahnya, pada akhirnya balik lagi pada profesionalisme dalam melayani keperluan meeting, termasuk jasa pelayanan dan EO.
Selain itu, tutur Mari, wisata MICE adalah cara untuk meningkatkan lama tinggal wisatawan, terutama bagi wisatawan nusantara (wisnus), dan jumlah pengeluaran di tempat wisata. Sebab, pelancong MICE merupakan sumber pemasukan pariwisata yang cukup besar.
"Proporsi perjalanan wisnus itu terdiri dari menghadiri meeting dan jalan-jalan biasa. Wisnus kalau hanya jalan-jalan biasa paling hanya menghabiskan tiga atau empat hari, tapi kalau untuk meeting bisa sampai enam hari," kata Mari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.