Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oase Tersembunyi di Tengah Gurun Pasir

Kompas.com - 07/07/2013, 11:31 WIB
OASE di tengah gurun pasir. Gaya abad ke-21.

Bayangkan danau kecil dikelilingi berbagai tumbuhan dan pepohonan. Di dua sisi bangunan utama berdiri dua cottage kecil terbuat dari bambu, mengandalkan sumber cahaya dari sinar matahari, dengan kapasitas hanya 80 kursi.

Tambahkan iPad di setiap meja sebagai pengganti menu makanan konvensional. Sebuah sentuhan kecil yang mengingatkan bahwa Anda berada di abad modern.

The Farm adalah sebuah restoran yang berada di pemukiman eksklusif Al Barari. Cukup sulit untuk menemukan tempat ini jika tidak menggunakan GPS atau sudah familiar dengan Jalan Raya Sheikh Mohammed bin Zayed yang berada di lingkar luar Dubai, Uni Emirat Arab.

Memasuki area Al Barari sesaat membuat saya lupa bahwa tempat ini berada di tengah-tengah gersangnya gurun pasir. Jalan masuk ke pemukiman hanya muat untuk satu jalur mobil, dengan pagar tumbuhan yang tinggi dan lebat di kedua sisi.

Jalan yang berliku ini dilalui selama hampir sepuluh menit. Seakan tengah memasuki labirin Queen of Hearts ala Alice in Wonderland, menuju ke Tea Party The Mad Hatter!

Memasuki The Farm dengan gerbangnya yang terbuat dari bambu, kursi malas gantung yang berjejer di pekarangan menyambut. Ada tiga bangunan yang seakan tembus pandang karena didominasi jendela-jendela besar.

Asih Wulansari Restoran The Farm di Dubai, Uni Emirat Arab.
Tambahan lagi berbagai jenis tumbuhan dan pepohonan yang pastinya tidak berasal dari tanah Arab. Suasana ini mengingatkan saya pada Bali.

Sesuai dengan konsepnya yang peduli lingkungan, restoran ini hanya menyajikan makanan yang terbuat dari bahan organik, termasuk roti yang mereka olah sendiri. Anda tidak akan menemukan jenis ikan yang hampir punah misalnya, atau sayuran yang bukan pada musimnya.

Asih Wulansari Menu menggunakan iPad di restoran The Farm.
Perangkat iPad menggantikan bentuk menu tradisional dengan tujuan menghindari penggunaan kertas dan untuk memudahkan pergantian isi menu. Untuk melengkapi suasana yang natural, kedua cottage tidak menyalakan lampu sampai saat matahari terbenam, hanya mengandalkan sinar matahari.

Pada akhir pekan, The Farm buka dari jam 8.30 pagi sampai 10.30 malam. Restoran ini menyajikan menu khusus sarapan, juga paket afternoon tea di sore hari. Namun saya sengaja datang sesaat sebelum jam 7 malam, agar dapat menikmati matahari terbenam selagi mulai menyantap hidangan makan malam.

Dengan suasana redup beberapa menit sebelum matahari terbenam, pemandangan kolam di depan mata dan hanya kurang dari sepuluh meja di cottage yang saya tempati. Cukup membantu mengalihkan perhatian saya dari perut yang kosong.

Ada beberapa pilihan hidangan utama berupa menu khas barat ataupun timur. Cukup mengesankan karena Anda bisa melihat gambar dan detail setiap hidangan dengan jelas dari layar iPad.

Setelah membaca tuntas setiap hidangan, pilihan saya jatuh pada Tomato Tatin sebagai hidangan pembuka. Semata-mata karena tampilan dan kombinasinya yang tidak biasa. Tomat yang diisi dengan keju kambing dan rocket salad di sisi terasa menyegarkan.

Hidangan pembuka kedua adalah Thod Man Goong Man Po. Rasa dan bentuknya selayaknya Thai’s Crab Cake, walau dengan tambahan udang. Ditambah dengan berbagai jenis roti, favorit saya adalah brioche yang sangat lembut dan mentega yang seakan meleleh ketika dioleskan, hidangan pembuka ini cukup untuk mengisi perut tanpa membuat saya terlalu kenyang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com