Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/07/2013, 18:53 WIB
SEJUMLAH nama menu makanan Betawi terdengar jenaka. Contohnya sayur babanci, yakni sayur bersantan yang berisi daging dengan parutan kelapa muda. Sayur yang sudah sangat langka itu disebut babanci karena bentuknya serba tanggung: sayur bukan, soto bukan, gulai juga bukan.

”Makanya disebut sayur babanci alias banci,” kata JJ Rizal dari Komunitas Bambu.

Di kawasan Ciputat dan Pamulang yang masuk wilayah Tangerang Selatan, ada kue yang disebut bebacot. Bebacot sebenarnya kumpulan kue yang terdiri dari dodol, uli, geplak, dan sebagainya.

Mpok May (43) di Ciputat mengatakan, orang Betawi di daerah itu menggunakan kue bebacot dalam rangkaian upacara perkawinan. ”Kue itu diserahin keluarga pengantin perempuan sebagai balasan atas barang seserahan yang dibawa keluarga pengantin laki-laki,” kata Mpok May.

Bagaimana kalau keluarga pengantin tidak memberikan kue bebacot? ”Lha, bisa diomongin banyak orang. Makanya kuenya disebut bebacot. Kalau sampe enggak ada, bacot (mulut) semua orang pada bunyi,” kata Mpok May.

Ada lagi kue bernama satu. Kue ini biasanya dibuat dari tepung kacang ijo. Kue yang rasanya manis dan teksturnya gampang ambruk di mulut ini sering hadir di acara hajatan orang Betawi. Di sebuah acara perkawinan adat Betawi, seorang tamu berkoar-koar paling senang makan kue satu. ”Meski makannya banyak, kite ngakunya makan kue (cuma) satu.” (BSW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com