Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menu Nusantara untuk Berbuka Puasa

Kompas.com - 29/07/2013, 12:07 WIB
KOMPAS.com - Ketika restoran-restoran umumnya menawarkan menu negara-negara Timur Tengah selama bulan Ramadhan, Jakarta Restaurant and Garden sebaliknya. Restoran ini tetap menghadirkan menu-menu masakan khas Indonesia.

Tak tanggung-tanggung, restoran yang berada di Dharmawangsa Hotel Jakarta, Jakarta Selatan, ini menghadirkan empat pakar kuliner Indonesia. Mereka adalah Chef Vindex Tengker selaku Executive Chef Dharmawangsa Hotel Jakarta, William Wongso, Petty Elliott, dan pakar kuliner Bondan Winarno.

Masing-masing unjuk gigi di Jakarta Restaurant selama bulan Ramadhan ini. Minggu pertama, menu berbuka puasa digarap oleh William Wongso. Ia menghadirkan masakan-masakan nusantara seperti "Urap Pegagan, Jeruk Bali, dan Udang Ebi Kering", "Laksa Udang", "Pangek Ayam Kampung Lado Mudo dan Kenikir", dan "Jongkong Kelapa Muda".

Menu yang unik adalah "Urap Pegagan, Jeruk Bali, dan Udang Ebi Kering" karena menggunakan sayur pegagan yang sudah jarang ditemukan. Ada rasa getir dari pegagan namun berpadu apik dengan kesegaran jeruk bali.

Sementara itu, ebi ditumis tanpa minyak dan ditaburi kelapa bakar yang diparut. Aroma kelapa bakar menambah kenikmatan urap. Sedangkan hentakan pedas cabai potong menambah kekayaan rasa urap ini.

Sedangkan di minggu kedua giliran Bondan Winarno yang mengangkat tema kuliner Betawi. Menu seperti Asinan Jakarta, Pecak Gurame, Sop Kaki Kambing Tanah Abang, Opor Ayam Kuning Betawi, dan Rujak Buah, pun ditampilkan.

"Saya bukan orang Betawi, tetapi pilu kalau mencari makanan Betawi harus ke pinggiran. Adanya malah di Cibubur atau Jagakarsa. Jadi kita wajib sebagai perantau yang menetap di Jakarta mengangkat kuliner Betawi, beberapa bahkan sudah punah," jelas Bondan.

Salah satu menu yang menarik adalah Pecak Gurame. Menurut Bondan, Pecak Gurame saat ini hadir dengan berbagai versi sehingga perlu adanya standarisasi resep. Versi yang sebenarnya haruslah menggunakan kacang tanah atau kacang mede.

"Di rumah makan Betawi, pernah saya temukan Pecak tetapi nggak pakai kacang, ini nggak benar," ungkap Bondan.

Aslinya, Pecak menggunakan ikan gabus, namun tak jarang juga yang menggunakan ikan gurame. Bondan sengaja memilih ikan gurame, karena durinya yang tak banyak seperti ikan gabus.

Tekstur ikan gurame yang begitu lembut berpadu dengan bumbu kuning seperti lengkuas dan kunyit. Sementara itu kacang tanah dan kacang mede juga dihaluskan dan dicampur dengan bumbu. Setelah bumbu disangrai, barulah ikan gurame yang sudah digoreng, dimasukan ke dalam bumbu.

Lalu di minggu ketiga adalah Petty Elliott. Dengan uniknya, Petty mengangkat tema masakan khas Sulawesi. Ia pun memunculkan aneka kuliner dari utara Pulau Sulawesi hingga selatan Sulawesi. Menu yang disajikan tampil dengan gaya kontemporer.

"Saya berasal dari Manado jadi saya ingin mengeksplor kuliner Sulawesi. Karena mulai dari Utara, Tengah, sampai Selatan itu beda banget," tutur Petty.

Ia mengaku memakai resep autentik namun ia mengurangi kadar cabai yang digunakan, sehingga tidak sepedas resep aslinya. Untuk kuliner Sulawesi Utara, Petty menjelaskan umumnya kebanyakan berkuah dan kaya rempah-rempah.

"Jarang menggunakan kelapa, padahal di Sulawesi Utara banyak pohon kelapa. Kelapa biasa dipakai untuk dessert (hidangan pencuci mulut)," kata Petty.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com