Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bianglala hingga Buah Raksasa di Alun-alun Kota Batu

Kompas.com - 29/07/2013, 14:26 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

KOMPAS.com — Udara dingin Kota Batu, Malang, tak menyurutkan orang-orang untuk keluar dari kehangatan di dalam rumah atau penginapan. Justru mereka senang berkumpul di tempat-tempat terbuka seperti alun-alun kota.

Alun-alun Kota Batu bisa dibilang tak pernah sepi. Banyak muda-mudi, keluarga, maupun anak-anak menghabiskan waktu untuk sekadar bersantai. Bahkan, seperti diungkapkan penjaga keamanan alun-alun, Wijil, di hari Minggu sering ada warga, yang sebagian besar ibu-ibu, melakukan senam bersama. Begitu pun muda-mudi yang juga turut berkumpul bersama komunitas mereka.

Saat malam tiba, alun-alun akan semakin ramai pengunjung. Sebagian dari mereka terlihat berpakaian tebal dan berusaha menghangatkan badan mengusir udara malam yang makin menjalar menembus kulit.

Alun-alun Kota Batu telah tertata apik sejak tiga tahun lalu. Di sini layaknya taman bermain mini. Bagaimana tidak, alun-alun memiliki bianglala yang berukuran cukup besar. Belum lagi arena bermain khusus anak-anak yang ada di salah satu sisi alun-alun.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Arena Bermain Khusus Anak-anak di Alun-alun Kota Batu, Malang, Jawa Timur

Ada pula air mancur menari. Di salah satu lantai alun-alun yang berwarna-warni, keluar air dari tanah dengan ketinggian pancurannya mengikuti irama lagu yang sedang diputar.

Tak sampai di situ, alun-alun juga menjadi "rumah" hewan dan buah berukuran raksasa. Ya, pengunjung bisa menemukan buah apel dan stroberi ukuran raksasa. Buah raksasa tersebut merupakan bangunan pusat informasi dan keamanan alun-alun yang dibuat menyerupai bentuk buah.

Adapun hewan dan buah lain yang berbentuk besar seperti wortel, kelinci, hingga sapi yang berkerlipan pada malam hari terbuat dari beragam lampu.

Akses

Alun-alun Kota Batu berada di pusat Kota Batu. Jika berangkat dari Kota Malang, hanya ada jalur darat untuk menuju ke tempat ini. Kira-kira lama tempuh perjalanan sekitar dua jam.

Bisa dibilang alun-alun ini buka 24 jam. Sebab, alun-alun merupakan ruangan publik terbuka. Tak ada pula plang atau penanda yang menuliskan hingga jam berapa alun-alun beroperasi.

Wijil mengatakan, banyak pula yang menginap di alun-alun. Mereka tidur di mobil yang diparkir di sekitar alun-alun. Hal demikian, menurut Wijil, karena pihak pengelola benar-benar menjamin kenyamanan pengunjung. Di sana tak akan ditemui pedagang asongan begitupun dengan pengemis.

Untuk urusan perut, jangan khawatir. Di sekeliling alun-alun banyak ditemui pedagang makanan. Baik pedagang makanan ringan maupun berat. Pun ada salah satu camilan tersohor yang konon wajib diicip saat bertandang kemari, yakni ketan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com