Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legenda Dewi Anjarwati di Coban Rondo

Kompas.com - 15/08/2013, 15:21 WIB
Fitri Prawitasari,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hawa dingin seketika menyergap saat turun dari mobil di pelataran parkir salah satu wilayah desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Terlihat para pedagang yang berjualan di sekitar halaman parkir pun berpakaian tebal, melipat tangan atau memasukkannya ke dalam saku seraya menghangatkan badan.

Namun bukan di pelataran parkir ini tempat perhentian saya dan beberapa rekan jurnalis saat berkunjung ke sini akhir Juli 2013. Melainkan terus memasuki wilayah yang sepertinya masih kawasan hutan yang sengaja ditata untuk tujuan wisata.

Bagian tengah jalan telah diaspal rapi sebagai jalan untuk masuk. Di samping kanan dan kiri rerimbunan pohon-pohon besar menelungkup menghalangi sinar matahari menembus hingga ke tanah menambah suasana kian sejuk dan dingin.

Tak lama berjalan masuk, kami disambut kawanan monyet yang melintas. Karena masih kawasan hutan, tak heran jika hewan seperti monyet dibiarkan hidup bebas.

Namun perlu diingat, harus hati-hati jika bertemu dengan para monyet. Karena mereka sering bandel mengambil barang-barang yang dibawa oleh pengunjung. Tak lama pun kami disambut oleh pintu masuk bertuliskan "Wana Wisata Coban Rondo" yang menandakan tujuan kami datang ke sini telah dekat.

Coban yang dalam bahasa setempat berarti air terjun, sedangkan Rondo adalah janda. Mendapatkan penamaan demikian karena tak lepas dari kisah yang dibawa oleh tempat ini pada masa silam.

Pada papan pengumuman yang ada tak jauh dari air terjun tertulis legenda Coban Rondo, begini bunyinya. "Asal-usul coban Rondo berasal dari sepasang pengantin yang baru saja menikah. Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi menikah dengan Baron Kusuma dari Gunung Anjasmoro. Pada saat pernikahan berusia 36 hari atau selapan, Dewi mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro."

Selanjutnya, "Di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Joko Lelono yang terpikat oleh kecantikan Dewi. Akhirnya perkelahian antara Joko Kelono dan Baron Kusuma tak dapat dihindari. Kepada punakawan yang menyertai Baron, ia berpesan untuk menyembunyikan Dewi di suatu tempat yang ada cobannya (air terjun). Sedangkan perkelahian antara keduanya akhirnya sama-sama gugur. Dengan demikian Dewi menjadi janda dan sejak saat itu tempat tinggal Dewi menanti suaminya dikenal dengan coban rondo."

Mungkin tak banyak yang tahu tentang legenda Dewi Anjarwati terutama bagi yang pertama kali datang ke tempat ini. Konon batu besar yang ada di bawah air terjun menjadi tempat duduk Sang Dewi menanti kepulangan suami yang ternyata tak pernah pulang. Sedangkan hawa dingin yang makin menembus tulang seperti mewakili kepedihan hati Dewi kala itu.

Beberapa menit saja berada di tempat ini sudah dipastikan bisa menggigil meski telah menggunakan baju hangat. Cucuran air deras turun bagai membelah tebing bebatuan. Selanjutnya air mengaliri bongkahan batu pada sungai hingga terbawa ke hilir. Dengan memiliki ketinggian 84 meter, tetesan air terjun memercik hingga beberapa meter jauhnya.

Tak jauh di depannya ada anak-anak tangga yang terbuat dari batu-batuan besar. Di sana tempat favorit para pengunjung yang ingin mengabadikan momen di depan coban. Sembari mengenang kisah tentang legenda suami istri tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com