Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Afsel Menjanjikan

Kompas.com - 31/08/2013, 19:17 WIB
Nina Susilo

Penulis

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia mulai melirik pasar wisatawan Afrika Selatan. Namun, pengembangan pasar ini masih belum optimal.

Duta Besar RI untuk Afrika Selatan Sjahril Sabaruddin di Johannesburg, di sela Gauteng Gateway Show, Jumat (30/8/2013) petang, menjelaskan, potensi tinggi ini terlihat dari pendapatan perkapita warga Afsel yang mencapai 10.000 dollar AS. Pengeluaran saat berwisata juga baik.

Sayangnya, tak ada penerbangan langsung ke Indonesia. Untuk negara-negara dengan penerbangan langsung seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura, kunjungan warga Afsel ke negara-negara itu berkisar 80.000 sampai lebih dari 100.000 orang per tahun.

Untuk mengenalkan Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia membuka gerai di Gauteng Gateway Show, di Coca Cola Dome, Johannesburg, Afrika Selatan. Dalam pameran wisata dan produk yang berlangsung 30 Agustus sampai 1 September ini, beberapa pelaku industri pariwisata dan musisi tradisional sunda, Sony Riza (19) disertakan.

"Ini tahun ketiga Indonesia Gauteng Gateway Show. Tahun depan, mudah-mudahan bisa mengajak teman-teman (Kementerian) Perdagangan, (Kementerian Koperasi dan) UKM, BKPM, dan pemerintah daerah," kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, saat mengunjungi gerai Indonesia Jumat (30/8/2013) sore.

KOMPAS/RINI KUSTIASIH Kepulauan Raja Ampat di Papua Barat memiliki kecantikan alam luar biasa sekaligus menyimpan potensi keragaman hayati laut tropis terkaya di dunia. Di sana hidup 1.459 spesies ikan karang, 553 spesies karang, 42 spesies udang mantis, dan 16 spesies mammalia laut. Raja Ampat merupakan jantung pusat segitiga karang dunia. Foto diambil pada Jumat (5/10/2012).
Pasar Afsel, tambah Sapta, sangat potensial karena warganya menyukai jalan-jalan dan bertualang, terutama wisata bahari. Namun, tidak ada laut yang indah di Afsel.

Selain itu, ada pula keterkaitan sejarah dengan Indonesia. Afsel merdeka setelah terinspirasi Konferensi Asia Afrika. Jauh sebelum itu, sekitar 300 tahun lalu, pejuang Indonesia asal Makassar Syekh Yusuf juga menginspirasi perjuangan masyarakat Afsel. Syekh Yusuf yang dibuang Belanda di Cape Town mendukung perjuangan warga Afsel dan kini dianggap sebagai pahlawan Afsel. Keturunannya pun berkisar satu juta jiwa di Provinsi Western Cape.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com