Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah Bilih Danau Singkarak

Kompas.com - 02/09/2013, 13:27 WIB
TIUPAN sepoi angin lembah membelai tenang muka air Danau Singkarak di Nagari Sumpur, Tanah Datar, Sumatera Barat. Sekejap riak gelombang membentuk alur garis seiring gerak laju perahu kecil para pencari ikan bilih.

Sejak pagi hingga petang, jaring-jaring ditebar. Perahu pun kembali berjalan sambil menarik jaring menuju daratan. Ribuan ikan berukuran sekitar 3 sentimeter dalam sekejap terjaring. Ikan-ikan kecil itulah yang jadi sumber penghidupan warga sekitar danau.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Membersihkan Ikan di Danau Singkarak, Sumbar.
Ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) adalah ikan endemik, hidup bergerombol, dan berkembang biak di sekitar tepian Danau Singkarak. Jenis ini tidak ditemukan di perairan lain. Saat musim pemijahan anak, mereka pun sering masuk ke sungai-sungai sebelum kembali ke perairan danau.

Jenis ikan ini pertama kali ditemukan Weber dan Beaufort, peneliti Belanda, pada tahun 1912. Ikan bilih bersisik perak berkilauan dan sekilas mirip ikan wader, tetapi ikan bilih maksimal hanya berkembang dengan ukuran sekitar 5 sentimeter.

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Digoreng Kering.
Ratusan warga memperoleh berkah dari ikan bilih setiap hari. Setiap pencari ikan dalam sehari rata-rata memperoleh 7-8 liter ikan bilih. Mereka menjualnya dengan harga antara Rp 10.000 dan Rp 15.000 per liter kepada para pedagang. Para pedagang ini kemudian menjajakan ikan bilih matang: digoreng kering, di tepi jalan raya lintas Sumatera yang melintasi Danau Singkarak.

Sejumlah kalangan menganggap populasi ikan tersebut semakin menyusut. Untunglah, beberapa peneliti mulai mengembangkan teknik pengembangbiakan di perairan ini. Dengan demikian, ikan bilih akan tetap hidup untuk menghidupi warga sekitar. (Rony Ariyanto Nugroho)

KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Ikan bilih (Mystacoleucus padangensis) adalah ikan endemik, hidup bergerombol, dan berkembang biak di sekitar tepian Danau Singkarak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com