Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/09/2013, 16:27 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis


Kompas.com -
Rutin menyikat gigi merupakan langkah awal untuk memiliki gigi yang bersih dan sehat. Meski begitu cukup banyak orang yang mengalami gigi berlubang walau sudah rajin sikat gigi.

Gigi berlubang merupakan penyebab utama sakit gigi pada anak-anak atau orang dewasa. Penyebabnya adalah pertumbuhan bakteri dalam mulut serta kebiasaan mengonsumsi makanan manis.

"Meski sudah rajin sikat gigi tapi kalau waktunya tidak tepat sama saja. Waktu yang disarankan untuk menyikat gigi adalah pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Kebanyakan orang Indonesia menyikat gigi saat mandi," kata drg.Ratu Mirah Afifah, GCClinDent, Profesional Marketing Manager Oral Care PT.Unilever Indonesia.

Selain waktu yang tidak tepat, cara menyikat gigi yang salah juga bisa membuat bakteri dalam mulut tidak bisa dibersihkan dengan maksimal.

"Kebiasaan makan makanan manis dan lengket juga harus dikurangi," kata drg.Ratu Mirah dalam acara konferensi pers pembukaan program Bulan Kesehatan Gigi Nasional di Makassar, Sulawesi Selatan (12/9/13).

Makanan seperti gula-gula, kacang bersalut gula, roti, atau cokelat, dapat menempel pada gigi. Jika Anda mengonsumsinya, usahakan untuk segera menyikat gigi dalam waktu 20 menit setelah makan, atau minimal berkumur-kumur dengan air. Pembentukan asam oleh bakteri penyebab gigi berlubang sangat aktif pada waktu 20 menit setelah makan.

Bakteri di mulut mengubah sebagian gula dan karbohidrat yang dimakan menjadi asam. Bakteri dan asam yang dibentuknya menjadi endapan lengket yang disebut plak gigi. Bakteri dalam plak akan mengurangi mineral gigi sehingga gigi menjadi mudah berlubang.

Gigi berlubang masih dapat dirawat dengan penambalan. Dengan berkembangnya perawatan gigi dan kemajuan ilmu kedokteran gigi membuat banyak orang bisa mempertahankan giginya, meski kondisi lubang gigi cukup parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com