Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solo Siapkan Proposal "Kota Kreatif" ke Unesco

Kompas.com - 23/09/2013, 08:13 WIB
SOLO, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengatakan berbagai pihak terkait di Kota Solo hingga kini sedang mematangkan proposal kepada Unesco guna mendapatkan status Kota Kreatif.

"Sekarang tahapannya sedang mematangkan proposal. Para pemangku kepentingan di Solo sudah bergabung, bekerja sama dengan pemda untuk mematangkan. Batas waktunya November. Nanti akan dievaluasi oleh tim," katanya di Solo, Minggu (22/9/2013) malam.

Menparekraf didampingi Wali Kota Solo FX Hadi Rudiyatmo mengemukakan hal itu setelah menutup "Solo International Performing Art 2013" di Benteng Vasternburg, Kota Solo, 20-22 September, yang ditandai dengan pemukulan kenong.

Mari mengemukakan proses mencapai status Kota Kreatif yang diberikan Unesco sebagai hal penting yang harus diperhatikan berbagai pihak terkait.

Kemenparekraf mengajukan empat kota di Indonesia kepada Unesco untuk mendapatkan status sebagai Kota Kreatif, yakni Kota Solo, Yogyakarta, Pekalongan, dan Bandung. Kota Solo dengan Bandung diajukan sebagai Kota Kreatif berbasis desain, sedangkan Yogyakarta dan Pekalongan berbasis kriya dan kesenian rakyat.

Menparekraf menjelaskan status itu bermanfaat mendorong suatu kota makin berkembang kepariwisataannya, karena akan lebih banyak wisatawan berkunjung.

Menurut dia, relatif banyak agenda berlangsung di Kota Solo dengan kreativitas yang terus berkembang dan apresiasi masyarakat yang juga cukup kuat. "Banyak ’event’ termasuk berskala internasional berlangsung di Solo, termasuk Solo International Performing Art. Ini memperkaya kita," katanya.

Pemerintah pusat menjalin sinergi dengan pemda setempat untuk mengembangkan berbagai fasilitas untuk menuju Kota Kreatif. "Rencananya Gedung Juang Kota Solo akan dikembangkan sebagai galeri dan museum sebagai ruang mewujudkan kreativitas," katanya.

KOMPAS/WAWAN H PRABOWO Pekerja menyelesaikan pembuatan kain batik yang khusus di ekspor ke Malaysia di Kampung Batik Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Kamis (4/7/2013).
Pergelaran Solo International Performing Art 2013 berakhir Minggu hingga menjelang tengah malam, dengan ditandai pementasan tarian "Bidadari Genit" (GPH Paundrakarna J.S., Solo), tarian tunggal "Bharatanatyam" (Kiran Rajagopal, India), tarian "Serumpun Budaya Negeri" (University Malaysia Sabah, Malaysia).

Selain itu, performa "The Rolling Stones" (Laura Kriefman, Inggris), karya musik "Dhukka" (Sanggar Seni Tarara Madura), ensamble musik "Sambrah Betawi" (Dinas Kebudayaan Jakarta Utara).

"Kami mengapresiasi pergelaran Solo International Performing Art ini. Kemajuan kreativitas Kota Solo ini luar biasa, penontonnya juga mampu mengapresiasi pertunjukan. Mereka tenang dan jumlahnya banyak. Apresiasi dan pemahaman penonton itu penting," kata Mari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com