Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kalteng Promosikan Tarian Dayak ke Australia

Kompas.com - 25/09/2013, 18:24 WIB
PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mempromosikan empat tarian suku dayak di Festival Indonesia 2013 di Sydney, Australia.

"Keempat tarian tersebut, yakni Manalapas Dahiang Baya, Kinyah Mandau Panggirik Lingau, Wadian Dadas, dan Malauk," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalteng, Saidina Aliansyah di Palangkaraya, Rabu (25/9/2013).

"Promosi tarian adat Dayak yang dipimping Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang tersebut bertujuan meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara, khususnya warga negara Australia datang ke Kalteng," tambahnya.

Menurut Saidina, keempat tarian tersebut dibawakan empat orang yang terdiri dari dua perempuan dan dua laki-laki di Sydney, 28 September 2013.

Keempat tarian tersebut sudah dikolaborasikan dengan beberapa jenis tarian yang lainnya dari beberapa daerah aliran sungai (DAS) di Kalteng dan dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah karya seni yang indah.

"Tarian yang dibawakan pun bukan sekadar seni melainkan memiliki makna dan pesan kuat tentang kehidupan masyarakat Suku Dayak di masa lampau dan terus hidup hingga saat ini," katanya.

Menurut Saidina, Tarian Kinyah Mandau Panggirik Lingu merupakan tarian perang Dayak, menggambarkan kesigapan, ketangkasan, serta ketenangan batiniah para kesatria Dayak dalam menghadapi gangguan kehidupan yang datang.

Sedangkan Tarian Manalapas Dahiang Baya menggambarkan upaya membersihkan atau menolak bala yang membawa hal-hal buruk dalam kehidupan, dan Tarian Wadian Dadas merupakan tarian ritual penyembuhan menggunakan bebunyian gelang di masyarakat suku Dayak Maanyan Kalteng.

"Kalau tarian Malauk berarti menangkap ikan. Tarian ini merupakan sebuah garapan tarian melayu yang menceritakan tentang kegiatan menangkap ikan pada masyarakat pesisir sungai di Kalteng," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com