Berulang kali sejumlah komunitas masyarakat ataupun organisasi kebudayaan Jepang mengundang perajin batik Indonesia untuk menampilkan karyanya di Jepang. Seniman dan desainer batik Nita Azhar, misalnya, menerima setidaknya 10 kali undangan peragaan busana batik di Jepang selama 15 tahun terakhir.
Pada 3-6 Oktober, Nita diundang mengikuti Sakura Collection 2013 di Tokyo yang diselenggarakan Japan Adventure untuk menampilkan karya batik yang dipadukan dengan kain obi (ikat pinggang) khas Jepang.
”Di sini saya menampilkan tiga karya kain yang dipadu dengan blus kimono dan obi masing-masing bertema ukir Jawa Dwipa bermotif flora,” katanya di sela-sela persiapan peragaan busana di Tokyo, Kamis (3/10/2013), seperti dilaporkan wartawan Kompas, Irene Sarwindaningrum.
Menurut Nita, keikutsertaannya itu merupakan upaya untuk mempromosikan batik Jawa. Hal ini penting guna terus menghidupkan minat masyarakat Jepang terhadap batik.
Pencinta budaya Indonesia, Izumi Nagano, mengatakan, peminat batik Indonesia di Jepang banyak. Namun, sangat sulit membeli batik Indonesia di Jepang. ”Kami suka dengan motif dan kekhasannya,” katanya.
Menurut Izumi, banyak orang Jepang belajar membatik di Yogyakarta dan Solo. Keterampilan ini sebagai hobi dan gaya hidup.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.