Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lomba Mengunyah Sirih di Festival Kemiren

Kompas.com - 06/10/2013, 15:20 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Puluhan perempuan berusia lanjut berkumpul di ruas jalan utama Desa Kemiren Kecamatan Glagah. Mereka mengikuti lomba nginang atau mengunyah sirih di Festival Desa Adat Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (6/10/2013). Puluhan nenek berusia di atas 60 tahun itu beradu ketangkasan meracik ramuan tembakau, sirih, kapur, gambir dan pinang lalu digosokkan ke gigi dan gusi masing-masing.

Ketua panitia, Mastuki kepada Kompas.com menjelaskan ada beberapa hal yang dinilai yaitu kelengkapan peralatan nginang, busana, tata cara menginang dan dialog sesama peserta melalui wangsalan atau berpantun ala Using.

"Wangsalan atau pantun khas Using ini masuk dalam penilaian karena juga bagian dari tradisi asli masyarakat Using di Desa ada Kemiren," ujarnya.

Mbah Marhani, salah satu peserta lomba nginang bercerita jika nginang membuat gigi kuat "Perempuan yang nginang itu tandanya sudah menikah. Kalau belum menikah tidak bileh nginang," katanya.

Festval Kemiren merupakan rangkaian acara bersih desa yang dilakukan pada minggu pertama di bulan Dzulhijjah penanggalan Islam dengan tujuan keselamatan dan keberkahan untuk seluruh desa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com