Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Indonesia Pengguna Ponsel Terbesar Saat Berlibur

Kompas.com - 24/10/2013, 17:26 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Walaupun ada kepercayaan bahwa saat libur adalah waktu untuk lepas dari segala gadget, wisatawan Indonesia adalah pengguna teknologi mobile yang paling besar saat mereka pergi berlibur (98 persen), berada di atas rata-rata global (87 persen). Ini terlihat dari survei TripAdvisor® TripBarometer Mobile and Social dalam siaran persnya, Rabu (23/10/2013).

Keinginan untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman, dan ketakutan akan ketinggalan sesuatu adalah alasan utama yang mendorong keterikatan yang semakin tinggi dengan koneksi mobile dan penggunaan media sosial saat berlibur. Namun, bisnis perhotelan di dunia tidak memenuhi kebutuhan wisatawan untuk terkoneksi dengan internet saat ini.

Ponsel memungkinkan wisatawan untuk tetap terhubungkan kapan saja sepanjang perjalanan mereka, baik melalui ponsel cerdas maupun tablet. Walaupun menelepon (73 persen) dan mengirim pesan (62 persen) tetap jadi alasan utama bagi wisatawan dunia menggunakan ponsel cerdas mereka saat bepergian, penelitian ini menyoroti bahwa wisatawan Indonesia kemungkinan besar pengguna ponsel cerdas terbesar di dunia yang log on ke situs-situs jejaring sosial. Mereka juga jauh lebih sering dibandingkan rata-rata wisatawan global menggunakan teknologi mobile untuk mencari rekomendasi dan review saat dalam perjalanan.

Laporan TripBarometer mengungkapkan bahwa bisnis perhotelan di dunia saat ini tidak memenuhi harapan wisatawan pengguna perangkat mobile, tak terkecuali di Indonesia. Walaupun ada keinginan besar dari wisatawan untuk menggunakan perangkat mobile mereka saat berlibur, hampir sepertiga dari pengusaha hotel di dunia (31 persen) dan hampir 4 dari 10 pengusaha perhotelan Indonesia (39 persen) tidak melakukan apa pun untuk menjangkau pengguna mobile.

Saat hanya 36 persen pengusaha perhotelan di dunia yang memprioritaskan pemasaran mobile tahun 2013, 53 persen diantaranya berencana untuk mengembangkan penawaran mobile di tahun 2014.

Hampir separuh dari wisatawan Indonesia (48 persen) mengandalkan media sosial untuk merencanakan perjalanan terakhir mereka, untuk mendapatkan rekomendasi (64 persen), menemukan inspirasi untuk aktivitas dan apa yang mereka lihat (62 persen), melihat gambar dan video tempat yang mereka kunjungi (59 persen) dan untuk mencari penawaran (49 persen).

Survei ini menunjukkan bahwa wisatawan Indonesia juga terhubungkan dengan media sosial selama liburan mereka. Sebanyak 91 persen wisatawan Indonesia menggunakan media sosial dalam perjalanan – jauh lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata global (61 persen).

Orang Indonesia adalah salah satu di dunia yang paling sering ‘memamerkan’ perjalanan mereka di media sosial, setelah wisatawan India. Hampir sepertiga dari orang Indonesia (30 persen) mengakui bahwa mereka memamerkan liburan mereka di sosial media. Secara keseluruhan, 16 persen dari mereka mengakui kalau mereka melakukannya untuk membuat teman iri, dan 14 persen berkata bahwa bukan liburan jika teman mereka tidak tahu tentang hal tersebut. Di dunia hanya 19 persen wisatawan menggunakan saluran media online untuk kedua tujuan di atas.

Sementara mayoritas pengusaha hotel Indonesia (85 persen) menggunakan media sosial untuk berhubungan dengan tamu saat ini dan akan datang, yang sejalan dengan rata-rata global (82 persen). Platform yang paling sering digunakan oleh pemilik usaha di Indonesia adalah Facebook (80 persen) dan Twitter (44 persen).

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Wisatawan melintasi Jembatan Cinta sepanjang 800 meter yang menghubungkan Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil, di Kepulauan Seribu, Sabtu (14/5/2011). Pulau ini kian dikenal sebagai salah satu destinasi wisata bahari. Pada hari libur, pulau yang memiliki lebar sekitar 200 meter dan panjang hanya 5 kilometer, ini ramai dikunjungi wisatawan.
Sebesar 15 persen  pengusaha hotel Indonesia yang tidak menggunakan media sosial untuk berhubungan dengan tamu menyebutkan kurangnya waktu (33 persen) dan sumber daya (28 persen) sebagai alasan utama. Berita baiknya adalah, 61 persen dari pengusaha perhotelan di Indonesia berencana untuk berinvestasi lebih banyak di media sosial di tahun 2014.

“Ketergantungan wisatawan terhadap perangkat mobile dan media sosial sesuai dengan tren yang kami lihat di TripAdvisor,” kata Marc Charron, President TripAdvisor for Business.

Menurut Marc, TripAdvisor memiliki rata-rata 79 juta pengunjung unik mobile setiap bulannya, peningkatan sebesar lebih dari 216 persen dari tahun lalu. "Lebih dari 50 juta orang sudah menginstal berbagai aplikasi kami, dan kami lihat wisatawan menggunakan mereka bukan hanya untuk merencanakan perjalanan mereka tapi selama perjalanan mereka," katanya.

Temuan TripBarometer mengungkapkan bahwa ada kesempatan bagi usaha perhotelan untuk memberikan nilai pada berbagai hal dalam perjalanan wisatawan.

"Bisnis harus berhubungan dengan tamu yang akan datang dan saat ini melalui ponsel dan media sosial untuk berinteraksi dengan mereka secara real time melalui penawaran khusus dan aplikasi yang populer di kalangan wisatawan,” ujar Julio Bruno, Global Vice President Sales, TripAdvisor for Business. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com