Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dispar DIY Dorong Pengembangan Paket Wisata

Kompas.com - 31/10/2013, 11:06 WIB
YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta saat ini terus mendorong pengembangan paket wisata daerah ini di tengah persaingan dalam industri pariwisata yang makin ketat. "Bahkan, sekarang ini banyak daerah di luar DIY yang makin agresif menjual destinasi pariwisata," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Tazbir Abdullah, di Yogyakarta, Rabu (30/10/2013).

Sebab, menurut Tazbir, mereka semakin sadar bahwa aset pariwisata akan menjadi lokomotif ekonomi masa depan.

Tazbir mengemukakan, pariwisata DIY sebenarnya tidak kekurangan obyek, bahkan obyek wisata di daerah ini berlimpah jumlahnya. "Semua ada, mulai dari wisata gunung, pantai, laut, desa wisata, sentra kerajinan batik, dan 'heritage'," katanya.

Namun, potensi yang besar itu belum dikelola optimal. Meski kunjungan wisatawan setiap tahun meningkat, namun tren kunjungan asal wisatawan tidak pernah berubah. Padahal, pola dan perluasan pasar wisata harus meningkat.

"Kalau mau maju ke depan, pelaku pariwisata harus lebih agresif lagi menjual destinasi wisata DIY ke negara yang belum tersentuh promosi, seperti Asia Tengah maupun Timur di antaranya Kirghistan, Azerbaijan, China dan lain-lain. Mereka termasuk pasar pariwisata potensial yang belum tergarap selama ini," katanya.

KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO Wisatawan bersiap memasuki mulut obyek wisata Gua Pindul di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, yang beberapa saat sebelumnya ditutup oleh pihak pemilik lahan di atas gua tersebut, Kamis (7/3/2013). Konflik antara pihak pemilik lahan dengan sejumlah kelompok pengelola obyek wisata tersebut terus berlangsung meski terus dikunjungi wisatawan.
Wisatawan asal China sangat menyukai beberapa candi di Yogyakarta, di antaranya Candi Kalasan, Prambanan, maupun Borobudur. Bahkan, wisatawan dari Rusia juga sama dengan mereka, yaitu paling hobi berkunjung ke candi.

"Paket wisata yang baru ini perlu dioptimalkan, sehingga kunjungan wisatawan bisa meningkat jumlahnya," tambah Tazbir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com