Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan 100 HKI, Oto Tambang, Hutan Rusak, dan Jalan Berdebu

Kompas.com - 06/11/2013, 18:42 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah sempat vakum minggu lalu, penayangan program Kompas TV "100 Hari Keliling Indonesia" berlanjut pada episode 9. Dalam tayangan ini, tim yang dipandu Ramon Y Tungka masih berada di tanah Borneo.

Setelah berangkat dari Desa Aruk, yaitu salah satu desa perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kalimantan Barat, tim bergerak menuju Danau Sentarum. Perjalanan menuju ke sana dilalui dengan menggunakan truk dilanjut dengan bis.

Anggota tim 100 Hari Keliling Indonesia,  Ignatius Dimas Yulianto mengatakan, sebelum menuju ke Danau Sentarum, tim terlebih dahulu melalui Sambas kemudian menuju Pontianak, ibukota Provinsi Kalimantan Barat.

"Awal episode menceritakan perjalanan Ramon dari Aruk, perbatasan antara Malaysia dan Indonesia. Kita naik truk terbuka namanya itu oto tambang, semacam truk tambang menuju Sambas. Setelah sampai Sambas, langsung berganti naik bis biasa menuju Pontinak," papar Dimas di Jakarta, Rabu (6/11/2013).

Sepanjang perjalanan menuju Danau Sentarum, jelas Dimas, banyak ditemukan jalanan rusak dan berdebu. Terlihat pula hutan-hutan yang rusak dan lahan-lahan yang kini menjadi lahan kelapa sawit.

"Data Green Peace menyebutkan dari 40.8 juta hektar total dari semua hutan di Kalimantan, pada tahun 2010 itu hanya tersisa sekitar 25.5 juta hektar. Di Kalimantan Barat paling besar kerusakan hutannya," kata Dimas.

Salah satu kerusakan hutan tersebut, adalah karena perubahan fungsi menjadi lahan kelapa sawit. "Dalam perjalanan kita dari Pontianak menuju Sintang, kita menemukan lahan kelapa sawit luas sekali," tambahnya.

Kisah perjalanan tim "100 Hari Keliling Indonesia" menuju Danau Sentarum akan ditayangkan Kompas TV Rabu (6/11/2013) jam 20.00. Sedangkan beberapa kisah perjalanan tim lainnya dalam menjelajah negeri pernah ditayangkan di Kompas.com rubrik Travel.


Kebutuhan Informasi dan Panduan seputar Traveling, Ikuti Twitter Kompas Travel di @KompasTravel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com