Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Hotel dan Kafe Masuk Kota Lama Semarang

Kompas.com - 14/11/2013, 13:09 WIB
SEMARANG, KOMPAS.com - Angin segar bagi pengembangan iklim bisnis di kawasan Kota Lama. Dipastikan, ada tiga investor yang siap menggunakan tiga bangunan kuno di lokasi tersebut.

Sekretaris Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L), Albertus Kriswandhono mengatakan, tiga investor itu melirik bangunan-bangunan bekas perniagaan masa kolonial.

Ketiga bangunan itu adalah Gedung Van Dorp Jl Branjangan yang akan dikembangkan sebagai hotel. Dulunya gedung ini dipakai penerbitan percetakan GCT van Dorp dan sekarang sebagai kantor Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Daerah Jawa Tengah.

Selanjutnya, gedung PT Perkebunan XV Jl Mpu Tantular yang akan dibuat sebagai tempat ruang publik atau komunitas berkumpul serta gedung Sekretariat BPK2L Jl Merak yang dijadikan tourist center.

“Sebenarnya masih ada beberapa bangunan lagi yang hingga kini masih proses negosiasi antara investor dan pemilik bangunan. Hanya ada tiga bangunan yang sudah deal," kata Kriswandhono saat ditemui dalam evaluasi workshop Urban Heritage di kampus Unika Soegijapranata, Rabu (13/11/2013).

Kegiatan workshop Urban Heritage bertema“Composing a Business Plan of Semarang Old Town with Steef Buijs”ini berlangsung sejak 6 November lalu.

Dipaparkannya, bangunan-bangunan lain yang juga dilirik investor berjumlah delapan unit. Kelima bangunan lainnya adalah Gedung Koperasi Batik Indonesia (GKBI) Jl Mpu Tantular sebagai pusat batik, gedung BTPN sebagai tempat kuliner, dan lahan bekas Hotel Jansen di Jl Letjen Suprapto sebagai hotel.

Kemudian, gedung eks RSB Panti Siwi Jl Ronggowarsito sebagai tempat pengobatan alami, gedung Mandiri Jl Gelatik sebagai rumah makan.

"Dari ke delapan bangunan itu, proses negosiasi yang sulit ditemui pada gedung GKBI. Gedung tersebut milik pemerintah. Sehingga untuk mengurus pemanfaatan kembali oleh swasta harus melalui proses birokrasi yang sangat rumit," keluhnya.

Kris menambahkan, rekomendasi bisnis di Kota Lama akan segera disosialisasikan. “Target kami bulan Desember mendatang sudah bisa disampaikan ke publik,” katanya.

Ketua BPK2L Surahman mengungkapkan, beberapa waktu lalu pihaknya telah menemui Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk membicarakan rekomendasi bisnis untuk di Kawasan Kota Lama. “Tanggapan Pak Ganjar sangat bagus. Beliau masih menunggu hasil konsepnya bagaimana,” katanya.

Saat menemui Gubernur Jateng, Surahman bersama perwakilan Pemkot, Bappeda dan Disbudpar Kota Semarang. “Gubernur akan membantu. Tapi beliau minta agar program tersebut dipadukan dengan agenda Pemkot Kota Semarang,” kata Surahman.

Steef Buijs, pembicara dari PUM Netherlands Senior Expert mengatakan, rekomendasi-rekomendasi yang dihasilkan saat workshop tersebut harus segera dilaksanakan. Menurutnya, pemilik bangunan akan bisa lebih tenang setelah mendapat kepastian dari para investor di Kawasan Kota Lama.

Dalam menyusun perencanaan bisnis, Steef mengaku mengarahkan peserta agar tidak keluar dari visi mengangkat potensi Kota Lama. Kota Lama, kata Steef, memiliki nilai sejarah yang tinggi.

“Saat ini Kota Lama Semarang sedang dilirik banyak investor dunia,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com