"Dukungan terhadap biro perjalanan di Indonesia masih jauh di bawah yang dilakukan pemerintah di luar negeri seperti di Malaysia dan Singapura," kata Ketua Umum DPP Asita, Asnawi Bahar di Medan, Minggu (17/11/2013).
Dia mengatakan itu disela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II Asita tahun 2013 yang berlangsung 15-17 November dan diikuti hampir 300 peserta dari berbagai provinsi.
Dalam Rakernas yang mengusung tema Asita Sebagai Tulang Punggung Pembangunan Pariwisata itu sendiri dimanfaatkan Asita Sumut menggelar Asita Travel Fair North Sumatera yang diawali dengan agenda pertemuan bisnis pengusaha travel biro dalam dan luar negeri dan dibuka untuk umum mulai Sabtu (16/11/2013) hingga Minggu (17/11/2013).
Menurut Asnawi, dukungan mulai dari pembangunan dan peningkatan infrastruktur, promosi dan kemudahan berbagai perizinan.
"Di luar negeri, biro perjalanannya mendapat dukungan termasuk bantuan biaya promosi karena dinilai sudah membantu pemerintah mendapat devisa dari kedatangan wisatawan," katanya.
Menurut Asnawi, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang berkisar delapan hingga sembilan juta orang tahun ini sebenarnya masih sangat kecil dibanding potensi yang minimal sekitar 15 juta orang per tahun. "Akan semakin kecil jumlah wisman itu kalau dibandingkan di negara lain seperti Malaysia yang sudah 25 juta orang," katanya.
Untuk itu diharapkan Rakernas Asita itu menghasilkan rumusan-rumusan baru untuk pengusaha anggota Asita bisa semakin memberikan kontribusi dalam meningkatkan wisatawan termasuk mengingatkan pemerintah akan peran besar Asita.
Ketua Asita Sumut, Solahuddin Nasution menyebutkan, keberadaan Bandara Kualanamu, Sumut sudah menjadi pendukung peningkatan kunjungan wisatawan.
Tetapi Sumut masih memerlukan perbaikan jalan dari dan menuju obyek wisata, perbaikan obyek wisata hingga penambahan obyek wisata buatan. "Keberhasilan Asita Sumut menggelar Rakernas Asita di Medan diharapkan menambah kedatangan wisatawan pada tahun-tahun mendatang," katanya.
Kehadiran para pengusaha travel biro ke Medan menghadiri Rakernas Asita, menurut Solahuddin, membuat potensi obyek wisata Sumut bisa dilihat dan dirasakan langsung masing-masing pengusaha tersebut sehingga bisa membantu mempromosikan dan menjual pariwisata Sumut.