Survei tersebut diselenggarakan secara global melalui kanal media sosial Wego, situs pencari dan pembanding informasi perjalanan terkemuka di Asia Pasifik dan Timur Tengah. Lebih dari 1000 responden di Asia Tenggara, India dan Australia berpartisipasi dalam survei yang berakhir pada Oktober 2013. Pada survei tersebut, responden ditanya apakah mereka setuju untuk traveling di dalam negeri dahulu sebelum ke luar negeri.
Responden negara-negara di Asia, termasuk Indonesia, umumnya setuju mengeksplorasi negeri mereka sebelum jalan-jalan ke luar negeri. Namun responden Australia tampaknya punya pendapat berbeda. Mayoritas mengatakan tak setuju.
Pendapat paling umum mengungkapkan mahalnya biaya liburan di Australia, terutama jika dibandingkan dengan ongkos traveling ke destinasi-destinasi di Asia Tenggara. Bagi warga Australia, dua minggu liburan ke Thailand masih lebih murah ketimbang menghabiskan satu kali akhir pekan di Queensland.
Pendapat responden di Indonesia
Sebanyak 83 persen responden yang berdomisili di Indonesia sepakat bahwa penting untuk jalan-jalan di negeri sendiri sebelum berpetualang ke luar negeri. Alasannya, Indonesia punya ribuan destinasi yang cantik dan menarik untuk dikunjungi. Pun lengkap! Mulai dari gunung hingga pantai. Ditilik dari jenis aktivitasnya, Indonesia merupakan surga bagi penyelam, pendaki, sekaligus bagi penikmat kuliner hingga budaya.
Selain kelengkapan destinasi, banyak pendapat yang berbau ‘patriotis’. Misalnya, eksplorasi negeri sendiri sebelum ke luar negeri, diyakini bisa membuat mereka lebih memahami Indonesia dan kelak dapat menjadi ‘duta Indonesia’ yang baik dan mampu mempromosikan wisata Indonesia saat traveling ke luar negeri. Lainnya berpendapat, “Kita kerja di Indonesia. Kenapa harus buang uang ke luar negeri saat liburan?”
Meski pendapat umum menyatakan setuju untuk jalan-jalan di dalam negeri dulu sebelum traveling ke luar negeri, mereka juga menyebutkan sulitnya traveling di Indonesia. Mereka sadar akan fasilitas minim di Indonesia. Mulai dari akses yang sulit, penginapan yang kurang memadai, serta transportasi umum yang tak selalu tersedia.
Namun, karena berada di ‘rumah sendiri’ para responden cenderung merasa tidak terlalu terganggu dengan hal tersebut. “Rata-rata orang Indonesia ramah dan suka menolong. Jadi, ya enak-enak saja lah. Tapi tetap dong, pemerintah harus memperbaiki infrastruktur,” tulis salah satu responden.
Responden yang mengikuti survei ini mengaku sudah melakukan perjalanan di negeri sendiri. Sebanyak 23 persen mengaku traveling di Indonesia lebih dari lima kali dalam setahun. Sedangkan 41 persen mengaku jalan-jalan di Indonesia sebanyak 3-5 kali dalam setahun. Dan sisanya, mengaku jalan-jalan kurang dari tiga kali dalam setahun.
Terkait traveling ke luar negeri, secara umum tercatat 84 persen responden yang mengaku jalan-jalan ke luar negeri kurang dari tiga kali setahun ataupun tidak pernah sama sekali.
Peranan media sosial
Dari survei tersebut ada indikasi penting bahwa media sosial berperan besar bagi responden dalam menentukan pilihan-pilihan mereka. Pada umumnya, orang suka liburan menyambangi destinasi baru sekaligus menunjukkan ke teman-teman mereka. Dengan media sosial yang dikuasai generasi muda saat ini, perilaku itu mendapatkan wadahnya.
Sebanyak 156 dari 562 responden menyebutkan Bali sebagai destinasi yang harus dikunjungi minimal satu kali seumur hidup. Namun, mereka juga merekomendasikan sejumlah destinasi selain Bali. Seperti Bangka Belitung, Malang, Bukittinggi, Maluku, Raja Ampat, Alor bahkan Derawan.
"Media sosial memainkan peranan sangat penting dalam mempromosikan destinasi baru di Indonesia. Berkat media sosial, orang-orang di Indonesia jadi sadar bahwa mereka memiliki negeri luar biasa besar, indah dan kaya. Indonesia punya destinasi lengkap. Jadi, sangat masuk akal jika kini orang-orang Indonesia lebih tertarik untuk mengeksplorasi negeri mereka sendiri terlebih dahulu sebelum traveling ke luar negeri," ujar Graham Hills, Managing Director Wego Indonesia.
Kecenderungan itu, selain terbaca dalam survei juga dapat dilihat dari aktivitas komunitas traveler di media sosial. Wego Indonesia sendiri merupakan perusahaan yang sangat aktif berkomunikasi dengan traveler Indonesia melalui media sosial seperti Facebook, Twitter dan Google+. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.