Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menparekraf: Isu Penyadapan Belum Pengaruhi Pariwisata

Kompas.com - 25/11/2013, 14:57 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengatakan, isu penyadapan yang mengakibatkan hubungan Indonesia-Australia merenggang belum memengaruhi pariwisata Indonesia, khususnya terkait kunjungan turis Australia.

"Sementara ini tidak terlihat ada pengaruhnya karena kita mementingkan people to people connection," kata Mari Elka Pangestu yang ditemui seusai pembukaan World Culture Forum (WCF) di Nusa Dua, Bali, Senin (25/11/2013).

Memanasnya hubungan diplomatik kedua negara tidak memengaruhi tingkat kunjungan wisatawan dari Negeri Kanguru itu, termasuk tidak adanya pembatalan kunjungan ke Indonesia.

"Sementara ini masih ada upaya antarpemerintah melalui jalur diplomasi yang terus berjalan untuk atasi masalah yang kita hadapi," ucapnya.

Meski Pemerintah Australia telah mengeluarkan travel advisory atau imbauan untuk berhati-hati dalam bepergian kepada warga negaranya, Mari melihat hal tersebut merupakan hak setiap negara untuk melindungi warganya.

Mari mengemukakan, Polri telah menjamin keamanan setiap wisatawan yang berkunjung ke Tanah Air, termasuk wisatawan Australia. "Kapolri telah menjamin keamanan semua turis, baik Australia maupun dari negara mana pun," katanya.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Turis mancanegara kembali ke kapal usai berwisata ke Pulau Moyo, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Rabu (16/10/2013).
Wisatawan Australia, menurut Menparekraf, merupakan salah satu negara penyumbang turis terbesar dalam pariwisata Indonesia, dan selalu menduduki posisi tiga besar kunjungan turis berdasarkan warga negara.

Kemenparekraf menargetkan kunjungan turis Australia ke Indonesia tahun 2013 mencapai 1 juta orang. Provinsi Bali menjadi salah satu daerah tujuan wisata favorit wisatawan asal Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com