Rencana pengembangan Pulau Jemaja terungkap dalam kunjungan kerja Gerakan Pembangunan Terpadu Perbatasan (Gerbangdutas) dan rapat koordinasi pembangunan kawasan perbatasan di Pulau Jemaja, Kamis (28/11/2013).
Menurut Deputi II Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Suhatmansyah, pihaknya mendukung pengembangan Jemaja sebagai daerah wisata karena akan meningkatkan kesejahteraan warga yang selama ini dianggap terluar, miskin, dan terbelakang. ”Kita harus ubah paradigma kita. Daerah perbatasan bukan halaman belakang, melainkan halaman depan yang menjadi wajah kedaulatan negara,” katanya.
Pulau yang terdiri dari Kecamatan Jemaja dan Jemaja Timur bersama lima kecamatan lain di Kepulauan Anambas itu dimasukkan dalam lokasi prioritas pembangunan kawasan perbatasan di 187 kecamatan di 38 kabupaten di 12 provinsi.
Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Anambas, Iwan K Roni mengatakan, pihaknya juga mengusulkan Anambas dijadikan pintu masuk dan keluar selain Batam dan Bintan untuk wilayah Kepulauan Riau karena jarak Anambas dari Pulau Tioman, Malaysia, yang menjadi daerah wisata, hanya empat jam pelayaran. ”Semoga bisa menggaet wisatawan,” ujarnya.
Untuk mendukung pengembangan Jemaja sebagai daerah tujuan wisata, Bupati Kepulauan Anambas T Mukhtaruddin membangun bandar udara di Kelurahan Letung, Kecamatan Jemaja. Bandara dengan runway sepanjang 1.650 meter ini dapat didarati pesawat Fokker-100 dan ATR-74. Dijadwalkan, bandara mulai beroperasi pada tahun 2016.
Sejumlah kegiatan disiapkan, di antaranya penyelenggaraan International Maritime Festival Indonesia 2014 yang mendampingi Multilateral Naval Exercise 2014 di Batam, Natuna. (Eki)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.