Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Visit Jateng Kurang Ditopang Infrastruktur

Kompas.com - 12/12/2013, 15:14 WIB
SEMARANG, KOMPAS — Pelaku pariwisata di Provinsi Jawa Tengah berharap pemerintah setempat segera merealisasikan pembangunan infrastruktur jalan di sejumlah lokasi tujuan wisata yang hingga kini belum memadai. Pembangunan sejumlah infrastruktur jalan diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisata dan kemajuan pariwisata di Jateng.

Wisnu Haryo, Direktur Desa Wisata Owabong, Bojongsari, Purbalingga, Jateng, Selasa (10/12/2013), menyatakan akses infrastruktur jalan menuju lokasi wisata seharusnya bisa diperlebar agar bisa dilewati bus-bus besar yang mengangkut turis asing dan lokal. ”Hingga saat ini, infrastruktur yang ada kurang menjangkau beberapa daerah di Jateng bagian selatan dan barat,” katanya di sela-sela penganugerahan insan pariwisata Jateng 2013 di Semarang.

Menurut Wisnu, obyek wisata yang dikelolanya dikunjungi 950.000 orang per tahun. ”Kalau akses Pemalang-Banyumas-Purbalingga dapat diakses kendaraan besar, saya yakin jumlah kunjungan bisa meningkat hingga 25 persen atau sekitar 360.000 orang per tahun,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jateng, Prasetyo Aribowo mengatakan, minimnya infrastruktur jalan menyebabkan pariwisata Jateng kalah bersaing dengan provinsi lain.

”Dari segi wisata berbasis kesenian, budaya, kuliner, dan sejarah, Jateng sebenarnya tidak kalah dengan provinsi-provinsi lain. Hanya dalam infrastruktur, kami kalah,” katanya.

Data tahun lalu, wisatawan yang berkunjung ke Jateng mencapai 22 juta turis domestik dan 372.000 turis asing. ”Saat Jateng mencanangkan Visit Jateng 2013, hingga Oktober jumlah wisatawan lokal lebih dari 20 juta orang dari target 25 juta orang, sedangkan turis asing baru 295.000 orang dari target 500.000 orang,” katanya.

KOMPAS.com / FITRI PRAWITASARI Kereta Api Wisata B 2502 di Stasiun Ambarawa, Jawa Tengah
Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jateng, Joko Sutrisno mengatakan, meskipun Visit Jateng 2013 sudah hampir selesai, bukan berati pembangunan sektor wisata selesai. ”Sektor pendukung pariwisata harus terus dibenahi dan dipromosikan. Sebab, sektor pariwisata merupakan lahan bisnis besar. Saya harap kunjungan wisatawan ke Jateng terus meningkat,” ujarnya.

Pemandu wisata

Sementara itu, Pemerintah Kota Bandung meluncurkan program relawan pemandu wisata. Program ini melibatkan anak-anak muda untuk sukarela menjadi duta pariwisata wisatawan domestik dan lokal yang berkunjung ke Bandung.

Untuk itu, Pemkot menggandeng mahasiswa dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata Yapari Akriba, Bandung, untuk menyukseskan program tersebut. ”Setiap hari akan ada 20 relawan yang bertugas. Tahap awal, para relawan memandu di Stasiun KA Bandung,” ujar Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. (GER/FLO/NIT/FRN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com