Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Banyuwangi Bangun Resor di Kaki Gunung Ijen

Kompas.com - 15/12/2013, 08:40 WIB
BANYUWANGI, KOMPAS.com - Pengembangan wisata di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, terus dilakukan. Di kabupaten berjuluk "The Sunrise of Java" tersebut, kini tengah disiapkan pembangunan resor tepat di kaki Gunung Ijen, gunung yang dikenal mempunyai kawah indah dengan fenomena api biru (blue fire) yang hanya ada dua di dunia, selain di Alaska.

"Kehadiran resor ini nantinya akan semakin meneguhkan Ijen sebagai destinasi wisata unggulan. Pembangunannya dimulai Januari 2014," kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu (14/12/2013).

Resor tersebut dibangun dengan prinsip lingkungan yang ketat. Aspek sosial-budaya juga mendapat perhatian serius sehingga resor tersebut nantinya menjadi representasi dari kekayaan budaya Banyuwangi yang berpadu dengan keindahan alam.

Pembangunan resor ini akan dilakukan oleh investor David Makes yang dikenal sebagai ahli pariwisata berkelanjutan. Puluhan tahun hidup David dihabiskan untuk mengembangkan pariwisata berbasis alam di kawasan konservasi. Dia dikenal sebagai chairman Sustainable Management Group (SMG).

David dikenal berhasil mengembangkan kawasan wisata di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang diberi nama Menjangan Jungle dan Beach Resort (MJBR). David mengembangkan sebagian kecil lahan di Taman Nasional Bali Barat untuk dibuat resor yang sangat ramah lingkungan.

ARSIP PEMKAB BANYUWANGI Kawah Ijen di Banyuwangi, Jatim.
David hadir di Banyuwangi untuk mempresentasikan konsep pengembangan resor yang menjadi bagian integral dari ekowisata di Gunung Ijen.

David mengatakan, resor tersebut akan dibangun kawasan Pos Paltuding yang tepat berada di kaki Gunung Ijen. Pos Paltuding adalah gerbang pendakian ke Gunung Ijen. Sejumlah pakar dilibatkan dalam pembangunan resor tersebut, termasuk pakar yang memahami karakteristik alam pegunungan.

"Kami lakukan persiapan matang. Aspek lingkungan dan sosial menjadi perhatian utama. Resor ini akan menyatu dengan alam, berharmoni dengan Ijen, sekaligus sebagai bagian edukasi peduli lingkungan," kata David.

David menambahkan, dirinya tertarik mengembangkan wisata di Banyuwangi karena memiliki segudang potensi wisata alam. Ada perpaduan antara kawasan pantai, hutan, dan pegunungan. "Banyuwangi mempunyai pariwisata alam yang ikonik. Luar biasa potensinya," ujarnya.

Anas menambahkan, selain resor, di sepanjang jalur menuju kaki Gunung Ijen juga telah disiapkan sejumlah atraksi wisata berbasis komoditas perkebunan (agrotourism). Di sejumlah perkebunan menuju kaki Gunung Ijen telah dikembangkan agrotourism di mana wisatawan bisa merasakan sensasi perkebunan dengan semerbak harum kopi. Mobilitas wisatawan dijamin lancar karena jalan sudah diperbaiki hingga ke kaki gunung. Mobil keluarga pun bisa dengan nyaman melintasi alam permai menuju kaki gunung.

KOMPAS/SIWI YUNITA CAHYANINGRUM Salah satu obyek wisata di Kabupaten Banyuwangi. Pintu masuk kawasan wisata Kawah Ijen di Banyuwangi.
Destinasi wisata di perkebunan ini memungkinkan wisatawan ikut melihat proses pembuatan berbagai kopi khas Banyuwangi, termasuk melihat binatang luwak yang dikenal bisa membantu pemrosesan kopi. Selain itu, di tengah sejuknya perkebunan, wisatawan bakal disuguhi atraksi seni-budaya lokal, mulai dari musik hingga tari. Berbagai penganan khas lokal juga disajikan.

"Jadi saat akan naik ke Ijen, bisa mampir dulu di perkebunan, menikmati agrotourism. Perpaduan antara Kawah Ijen yang eksotis, agrotourism yang menyegarkan pikiran, serta panorama di sepanjang jalan yang memanjakan mata. Ini yang kami sebut sebagai 'Banyuwangi Experience' yang tidak bakal wisatawan temui di daerah pegunungan lain," tambah Anas. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com