Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyuwangi Kian Jadi Incaran Investor

Kompas.com - 16/12/2013, 13:13 WIB
BANYUWANGI, KOMPAS — Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, kian menjadi incaran investor. Sejumlah perusahaan berskala nasional mulai menanamkan modal di kabupaten paling ujung timur Jawa itu.

Pada tahun 2013, ada lima hotel berbintang yang akan berdiri di Banyuwangi, tiga di antaranya hotel berjejaring seperti Santika Grup. Di bidang industri, perusahaan pemasok gas juga akan membangun stasiun penyalurnya di Banyuwangi. Adapun pabrik kertas Basuki Rahmat yang sebelumnya tak aktif pun akan diaktifkan kembali. Pabrik tersebut juga sudah mulai merekrut tenaga kerja lokal lewat Banyuwangi Job Fair.

Dinas Perizinan dan Penanaman Modal Kabupaten Banyuwangi hingga November tahun ini telah menerbitkan sebanyak 1.700 surat izin usaha perdagangan. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang 1.678 surat izin dan menempati peringkat ketiga se-Jawa Timur dalam jumlah penanam modal.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Sabtu (14/12/2013), mengatakan, Pemkab Banyuwangi ingin menarik investor sebanyak-banyaknya ke Banyuwangi. Di bidang pariwisata, pemkab gencar mempromosikan pariwisata. Berbagai kesenian juga digelar, mulai dari pergelaran Paju Gandrung Sewu, Banyuwangi Etno Carnival, Kuwung, hingga musik Jazz di pantai.

Industri

Di sektor industri, Banyuwangi menyediakan kluster industri seluas 600 hektar di dekat Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi. Kawasan industri tersebut akan didukung dengan pasokan air dari Waduk Bajul Mati yang diperkirakan sudah bisa beroperasi tahun 2015.

”Adanya perusahaan-perusahaan itu diharapkan akan menyerap tenaga kerja lebih banyak dan menggerakkan roda ekonomi di Banyuwuangi,” kata Anas.

KOMPAS/HARRY SUSILO Petambang sedang mengambil belerang di kawasan Kawah Ijen, Jawa Timur, Selasa (12/11/2013). Dalam sehari, seorang petambang dapat membawa belerang 60 hingga 140 kilogram dengan imbalan Rp 780 per kilogram. Untuk menambah penghasilan, sebagian dari petambang juga berprofesi sebagai pemandu wisata bagi turis yang berkunjung ke kawah di perbatasan Banyuwangi-Bondowoso tersebut.
Kepala Dinas Perizinan Banyuwangi Abdul Kadir mengatakan, izin berinvestasi di Banyuwangi juga dipermudah. Soal lahan, misalnya, pemkab turut membantu memfasilitasi pencarian dan pembebasan lahan.

Ramainya investor yang datang ke Banyuwangi membuat maskapai penerbangan Garuda Indonesia ikut melirik jalur penerbangan ke Banyuwangi. General Manajer Garuda Indonesia Surabaya Ari Suryanta mengatakan, Banyuwangi mempunyai pasar yang potensial untuk Garuda. ”Perkembangan industri dan pariwisata di Banyuwangi pesat,” kata Ari.

Saat ini, baru satu maskapai yang mengambil rute Banyuwangi-Surabaya PP. Pada tahun 2012, jumlah penumpang pesawat di Banyuwangi mencapai 25.000 orang. Jumlah itu jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 yang baru mencapai 7.000 orang per tahun. (NIT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com